Dulu ...
Kita ada dalam suka dan duka
Bergandengan tangan saling mengerti isyarat mata
Wajah berseri penuh mimik ceria
Berbagi cerita tertawa lepas bersama
Dulu ...
Kita tiada terpisah bagai langit dan awan
Meniti jalan kompak beriringan
Melukis hari dengan penuh warna-warni
Menjadi diri saling mengisi
Kini ...
Naskah itu tiada lagi
Runtutan alur seakan terhenti
Kau tergiur akan materi
Hingga melupa arti sahabat sejati
Kini ...
Kupanggil kau mengucap "nanti"
Menemani pun kau tak sudi
Mendengar kabar kau tiada peduli
Bertatap muka pun tak ingin lagi
Kini ...
Tinggal kenangan di hati
Sakit bagai tertusuk pisau belati
Kecewa, kau pergi tiada kembali
Membawa janji sahabat sejati
Dimana Sahabatku?-oleh: Lena Enjelina
Blora, 27 November 2020