Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kiai Ma'ruf dan Pendidikan Putra dan Putrinya

5 Januari 2019   17:08 Diperbarui: 5 Januari 2019   17:15 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar orang sepakat bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam hidup. Kedudukannya sangat tinggi, hingga setara dengan kebutuhan pokok lainnya. Sebab melalui pendidikan itu seseorang bisa mengubah nasibnya.

Pandangan itu juga menghinggapi keluarga KH. Ma'ruf Amin. Dalam tradisi keluarganya,  sekolah dan 'mondok' (mengeyam pendidikan di pondok pesantren) adalah dua kata yang wajib dilakukan.

Tujuannya agar seorang anak bisa mendapatkan ilmu agama dan dunia secara simultan sebagai bekalnya kehidupannya kelak. Juga agar kehidupannya bisa bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sejak kecil Kiai Ma'ruf selalu disekolahkan dan dipondokkan oleh orang tuanya.

Tekad besar orang tuanya untuk mendidik generasi berikutnya dengan sekolah dan ilmu agama itu diteruskan oleh Kiai Ma'ruf saat dirinya sudah berkeluarga. Ia pun ingin anak-anaknya juga bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin, dan memiliki bekal agama yang kuat.

Sekolah adalah wajib, begitu prinsipnya. Ia terus memberikan dorongan agar anak-anaknya dapat menempuh sekolah setinggi mungkin. Hasilnya, kini semua anak Kiai Ma'ruf telah bergelar S2, bahkan ada yang memperoleh double gelar S2. Satu orang telah bergelar Doktor (S3), dan satu orang lagi masih kandidat Doktor.  

Anak pertama, Siti Ma'rifah sudah menggenggam gelar S2 di bidang Hukum dan Manajemen, Siti Mamduhah berpendidikan S2 Administrasi Pendidikan, Siti Nur Azizah bergelar S3 Hukum, Ahmad Syauqi telah selesai menempuh S2 Administrasi Pendidikan, begitu pula dengan putranya yang bernama Ahmad Muayad.

Kemudian, Siti Hannah adalah seorang Dokter Umum dan telah menyelesaikan S2 Kesehatan Masyarakat. Terakhir, Siti Haniatunnisa menggenggam gelar S2 Hukum dan Syariah.

Meskipun selalu mewajibkan anak-anaknya sekolah, Kiai Ma'ruf bukanlah sosok yang otoriter menentukan minat anak-anaknya. Ia justru sangat moderat dengan memberikan keleluasaan kepada anak-anaknya untuk memilih minat dan jurusan sekolahnya masing-masing. Buktinya bidang ilmu anak-anaknya itu cukup beragam.

Meskipun demikian, Abah (panggilan akrab Kiai Ma'ruf) selalu mensyaratkan untuk sekolah dasar hingga jenjang pendidikan menengah, anak-anaknya harus bersekolah di Madrasah. Harapannya agar pemahaman agamanya kuat hingga tidak 'galau' saat berhadapan dengan ilmu dunia. Setelah itu, Abah selalu membebaskan mereka menempuh pendidikan sesuai minatnya masing-masing.  

Dalam buku yang berjudul KH. Ma'ruf Amin: Penggerak Umat, Pengayom Bangsa (2018), dijelaskan bahwa dalam mendidik anak-anaknya Kiai Ma'ruf tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan. Semuanya harus disiplin belajar, baik dari segil ilmu agama ataupun pelajaran sekolah. Untuk hal yang satu ini, Abah cukup tegas dan keras.

Untuk ilmu agama, hampir semua anak-anaknya mengaji secara langsung ke Abah. "Untuk mengaji, saya diajar langsung oleh Abah. Adik-adik yang kecil, (kemudian) saya yang megang (ngajar)," kata Siti Ma'rifah, putri pertama Kiai Ma'ruf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun