Mohon tunggu...
Lembaga Kajian Pertahanan KERIS
Lembaga Kajian Pertahanan KERIS Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI "KERIS" dirintis oleh beberapa pemuda di kota Jogja dengan anggota tersebar di beberapa penjuru Indonesia | http://lembagakeris.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perhitungan Alternatif Tentang Subsidi BBM

12 April 2012   14:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KEMUDIAN SEANDAINYA: keuntungan pemerintah sebesar 224,546 triliun tidak dikurangi ke subsidi 126 triliun tersebut apakah yang bisa di lakukan?

Perlu diingat dengan dicabutnya subsidi tidak serta merta Indonesia memiliki uang nomplok yang besar dan tidak termanfaatkan tahun ini, namun tahun besok akan terdapat alokasi dana yang cukup besar yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan indonesia

1. Asuransi kesehatan/jaminan kesehatan

Seandainya 1 orang miskin dari 38,12 juta di dapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan gratis sebesar 5 Juta per tahun paling tidak sekitar Rp.190,6 Triliun dapat disediakan untuk menjamin kehidupan mereka. Namun apabila perhitungannya di hitung pembagian rata untuk seluruh penduduk Indonesia berjumlah 230 juta jiwa apakah bisa?

Mengikuti perhitungan premi perusahaan asuransi kesehatan yang berada di Indonesia, untuk mendapatkan kelas yang paling rendah, paling tidak perbulan dikenakan biaya per orangan sekitar 30-40 ribu/bulan untuk mendapatkan pertanggungan biaya harian rawat inap sebesar Rp.100.000, ICU 200.000, kemudian pembedahan, operasi dan biaya kunjungan dokter sesuai tagihan/kejadian, berarti sekitar Rp.480.000,-/tahun kebutuhan per orang untuk asuransi kesehatan MINIMAL. Kemudian untuk dana pendidikan, meskipun terdapat perbedaan kebutuhan dana pendidikan antara TK, SD, SMP dan SMA sampai Kuliah, namun dapat kita anggap tabungan masa depan/dana subsidi silang, dapat kita asumsikan Rp.300.000/ tahun, total setiap orang mendapatkan jatah Rp.780.000,- / tahun. Berarti sekitar Rp.179,4 Triliun jatah kesehatan dan pendidikan dapat diambil dari keuntungan penjualan minyak.

Tunggu duulu… apakah cukup Rp. 300.000 pertahun untuk dana pendidikan yang semakin membengkak??

Saya menghitung dana pendidikan yang diambil dari pos kompensasi dari penjualan Minyak saja, bukankah masih ada sekitar Rp.200 Triliun untuk Departemen pendidikan dari jatah APBN sesuai amanat UU?

Dan lagipula, ini perhitungan Rp.480 ribu dan Rp.300 ribu adalah perhitungan kolektif 230 juta jiwa dan belum tentu yang memanfaatkan fasilitas rumah sakit semua penduduk dalam kurun waktu satu tahun, belum dibagi angkatan sekolahnya berapa, semua dibagi rata dari jatah anak kecil yang mulai lahir sampai orang tua yang sepuh. Tentunya anak yang mulai dari lahir mendapatkan “tabungan” jatah sampai saat dia usia sekolah dan jatah dari orang tua yang tidak memerlukan pendidikan lagi di subsidikan silang.

2. Pengembangan Kewirausahaan

Setelah pendidikan dan kesehatan, sisa yang sebesar Rp.45,146 Triliun dapat dipergunakan untuk pemberdayaan misalnya; Dana Pengembangan Kewirausahaan GRATIS, tanpa jaminan, Tanpa BUNGA 18% dan bahkan bisa tanpa embel-embel dana bergulir!

Semisal setiap kesempatan wirausaha diberikan modal Rp.20 jt maka ada sekitar 2.257.300 kesempatan yang bisa diambil untuk masyarakat berwirausaha. Modal disini adalah benar-benar modal dari zero atau nol, sehingga masyarakat yang memiliki kemauan dan konseplah yang akan di danai. Semisal diperlukan pengawasan, maka bisa menempatkan dalam porsi dana tersebut adanya Jatah yang digunakan untuk kegiatan pendampingan yaitu pendampingan 1-2 mahasiswa yang berdaya kreatifitas tinggi, yang mampu memecahkan persoalan dalam menaikkan nilai barang, dan mampu mengkalkukasi serta edukasi pembukuan usaha. Tentunya ada keuntungan dengan menempatkan mahasiswa tersebut menjadi pengawas sekaligus pendampingan dalam penggunaan dana, belum lagi membuka peluang terhadap 2.257.300-4.514.600 mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja/pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun