Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Istriku dengan Dua Puluh Tulang-tulang yang Patah

16 November 2017   07:40 Diperbarui: 16 November 2017   09:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah Syukur padaMu yaa Allah Hu yaa Rahmaan yaa Rahiim, atas kelahiran putri kecil mungilku yang kedua - Kamis, 16 November 2017.

Sajak ini saya persembahkan kepada istriku tercinta (S. A. Rahawarin) atas jihadnya untuk melahirkan anakku yang ke-3.

Istriku, dan Wanita Dengan 20 Tulang-tulang Patah

Usia langit menua bukanlah hasil tafsiran
umur bumi hanyalah buah perkiraan
karena manusia pasti ada dalam kerahiman
maka jagat mengandung geliat semesta pemahaman
pengertian ini ditulis 280 hari tanpa koma
sembilan bulan adalah lembaran penuh aksara
wanita dihitung saat dinding tak luruh oleh masa
ketika sebulan rahim berdarah 28 hari di angka

Kandungan itu seperti alam pemikiran dan pengetahuan
di situlah estetika wanita menampung segala keadaban
rahimnya mengembang 500 kali lipat dari logika kewajaran
para ibu dan isteri diberi label khusus untuk menanggung akal dari perasaan
rasa lelahnya dibingkai dari tampilan wajah merona
keletihannya dirasa menggambarkan segala sukacita alam raya
45 Del rasa sakit hanya mampu mewarnai hari-hari biasa
sedang 57 Del sakitnya mengkanvas rasa di dua puluh tulang-tulang patah

Wanita adalah mukjizat nyata jadi manusia
mulia dari alas kaki hingga ujung mahkota
dia seperti gunung yang mengalirkan air sampai di mata
juga darah dan susu yang melahirkan tubuh berpasak nyawa

Wanita dan 20 tulang-tulang patah
dia menampung beban kesakitan bersamaan dengan berkah
Tuhan menjamin jejak jalannya dengan jihad fisabilillah
jika nyawanya diganti dengan syurga penuh jannah

Wanita dan 20 tulang-tulang patah
rasa sakitnya untuk menggembirakan suami dan keluarganya
rasa sakitnya demi menjaga nasab, martabat dan harta 

Wanita dan 20 tulang-tulang patah
rasa sakitnya adalah kasih sayang yang tiada sia-sia
rasa sakitanya jadi maqbul selama hayat semayam di doa-doa

Wanita dan 20 tulang-tulang patah
rasa sakitnya melahirkan sebanding puluhan laki-laki saleh
rasa sakitnya bersalin berderajat matinya syahidah

Isteriku, wanita dan 20 tulang-tulang patah
rasa sakitnya adalah shalat berpuluh tahun dan puasa
rasa sakitnya adalah pahala haji di setiap uratnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun