Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepala di Kakiku di Kepala (3)

31 Oktober 2017   20:06 Diperbarui: 31 Oktober 2017   20:40 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak sadar akan kemarau sampai membakar
pohon kering kusiram dengan air ludah dan kesabaran
tabah jika suatu saat api dendam kian menjalar
jilati kebun dan dapurku tanpa resep ataupun pesan

Kedua kakiku jadi akar dalam belukar
tubuhku tegap bercabang lindungan
kepalaku lalu berbuah makar
lalu tertiup hembusan isu dan jatuh tak jauh dari pohon peraturan

Saat itu juga kakiku di kepala
menginjak-injak pikiran-pikiran sesat
kepalaku kutaruh di kaki pada saat yang sama
mencoba menunduk di bekas tapak rukun shalat

Akal kian memutus kusut urat-urat asa
langkah tak terarah semakin sulit diralat
bumi dan isinya terlalu kecil di besarnya dunia
dosa-dosa dan pendosa berakibat kiamat makin dekat

Oh Tuhanku, angkatlah derajatku yang sekarat
alirkan darahku dari gunung-gunung yang tanpa kepala
banjirilah kali, sungai dan tanah-tanah pribumi ini dengan buliran emas beku tujuh puluh dua karat
agar kaki-kaki petani bersepatu berpedal gas dan berpelat nomor istimewa

Kakiku berat, kakiku di kepala
bagiku otak yang sarat itulah qudrat
kepala di kakiku di kepala
Tuhanku, berilah aku secuil iradhat

______________________
"TT TUKEL STORI PARLENTE"
"Kepala di Kakiku di Kepala" (3)
Sorong,  31 Oktober 2017
*ajilatuconsina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun