Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asmara Kupu-kupu di Kepala Koi

14 September 2017   20:35 Diperbarui: 14 September 2017   20:50 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Asmara Kupu-kupu di Kepala Koi

Dia seakan hendak terbang melayang
dan aku ingin menggapai pelukan
lalu dia lupa seberapa banyak awan diuntaian kenang
namun aku tahu hasrat itu pasti dekapan

Kita berdua merayap di bawah sadar
walau pucuk-pucuk gelora belumlah mekar
kakiku terus menari mengejang tegar
kepak tanganku mewarna kian menjalar
di dedaunan asmara yang terlanjur terbakar

Dari sayap kupu-kupu penuh warna
bagai romansa yang hinggap di ujung rasa
memberi nuansa asmara selembut sutera
kepala koi merasakan degup jantung tak seirama
hanya kita berdua dan puisi yang sanggup berima

Semarak warna kupu-kupu menghinggapi puncak cita
hingga kapala koi menguat menggeliat raga
seperti kompilasi irama partitur hujan nada cinta
kupu-kupu berpeluh dengan tarian sukaria
kepala koi basah berlama-lama gembira

Lagu dia semakin kusayang dia
lagu aku begitu sangat mengasihinya
tembang kita adalah saling cinta
tarian kupu-kupu di kapala koi cinta

*Koi : Ranjang (dari kayu model klasik)

____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Asmara Kupu-kupu di Kapala Koi"
Sorong, 14 Mei @kutikata2012
'1 Modified at Kamis, 14092107 - Sorong
*ajilatuconsina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun