Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kaMPUS.
Manfaat ganda KTI
Karya tulis Ilmiah yang telah digunakan, biasanya hanya menjadi hiasan yang ditaruh pada almasih kaca atau disimpan begitu saja. Banyak yang menganggap bahwa KTI yang telah digunakan hanya bisa dijadikan kenang - kenangan saja. Lalu bagaimana agar TI dapat dimanfaatkan kembali, agar memiliki manfaat ganda? Nah seperti yang telah  dijelaskan diatas, biasanya KTI banyak yang berupa bulu, alias belum menjadi buku seutuhnya. Di sinilah tantangan baru dimulai. . KTI disulap dari yang tadinya berupa buku, menjadi buku secara keseluruhan. Jadinya, setelah disulap menjadi buku inilah,manfaat ganda dari KTI sudah berwujud, Iya, buku yang merupakan hasil sulapan dari KTI, masih bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, atau bahkan bisa diperjualbelikan.Oke kan ?Â
Bagaimana caranya merubah KTI menjadi buku ?
Secara substansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI
Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab
Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis
Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku
Memodifikasi Judul
Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.