Mohon tunggu...
Laila N.
Laila N. Mohon Tunggu... Freelancer - Self Storyteller

Lebih suka menceritakan untuk diri sendiri, menjadi pengingat yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Search Engine Gatotkaca, Bukan Tidak Mungkin tapi Susah Bukan Main

5 Agustus 2022   10:09 Diperbarui: 5 Agustus 2022   10:28 1909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkominfo Sc: Youtube Close the door

Sepekan ini kita memang dibanjiri berbagai kontroversi yang muncul di Indonesia, ada aja deh ribut-ribut yang bukan jadi solusi malah menambah pusing kepala kita. Tapi keributan terbesar kita memang datang dari Kemkominfo yang lagi giat-giatnya memberlakukan aturan PSE yang mewajibkan platform dunia untuk mendaftarkan diri.

Ya inipun masih banyak kontroversi yang terjadi, aneka situs diblokir padahal dibutuhkan oleh orang Indonesia, apalagi menyangkut masalah pekerjaan, pemerintah aja belum bisa ngasih solusi soal pengangguran, malah mau mencetak pengangguran baru. Ditambah juga isu privacy kita juga yang akan dilanggar karena sosmed kita sekarang saat ini bisa diakses oleh pemerintah, kan makin ngeri ya. Mereka niat amat ya ngepoin kita mau ngomong apa.

Belum selesai, eh kok ya bapak Menteri nambahin pikiran aja. Tapi salahku juga sih pake nonton podcastnya om Deddy. Tapi kalo enggak nonton bikin gemes, pak Menteri bilang gini: 

"Tapi search engine pun harus kita buat, saya pada saat jadi menteri pertama. Saya panggil tim. Bisakah kita membuat search engine? Name it, Gatotkaca." Ucap pak Menteri di podcast om Deddy.

Aku suka sekali semangat pak Menteri, beneran suka. Memang sudah saatnya kita bisa ambil pengaruh terhadap dunia. Indonesia punya kekuatan yang super besar. Harusnya yang mendunia bukan K-Pop aja, tapi Dangdut "wong ko ngene kok dibanding-bandingke" harus lebih meluarangkasa karena punya pesan yang jauh lebih sadboy dibandingkan lagu emo sampai lagu-lagunya Joji.

Tapi coba bayangkan secara sederhana dulu deh pak, itu Google berapa lama bisa sampai seadvanced ini, berapa lama mereka butuh sampai sekompleks ini. Apakah mereka sudah sempurna? ya mungkin iya tapi mereka pun bukan segalanya di dunia internet. Kelihatan sederhana ya pak modal-modal ketak-ketik, searching doang, tapi coba deh bayangin gimana caranya bisa indexing jutaan triliun konten yang ada di internet masuk ke sebuah search engine ini.

Google yang terlihat sudah sepowerful itu pun ga ada apa-apanya ketika mereka harus bersaing dengan Tiktok, IG Reels yang mereka maju dengan Youtube Shortsnya. Enggak sukses kan mereka, masih gagal mulu. Bayangkan sebesar Google aja masih harus struggling lawan kompetitornya.

Hal-hal seperti ini memang bukan tidak mungkin pak men, tapi susahnya bukan main. Di Indonesia sudah banyak kok pak yang develop search engine, sampai bikin sosmed versi Indonesia. Berhasil? ya syusah pak. Dukungan dana pemerintah mah bukan apa-apa, tapi managing environmentnya yang bakalan bikin otak kita ngebul-ngebulan.

Aku memang bukan web developer, atau yang ngerti IT ya. Pasang printer aja aku kadang suka googling dulu biar paham. Tapi aku yakin anak bangsa kita sudah banyak yang mencoba dan eskperimen pak. Tapi bukan seperti dibayangkan yang kelihatannya mudah ya, sat set jadi. Coba deh bayangkan juga, misalnya sudah jadi ya ini barangnya. Apakah sudah langsung sukses digunakan banyak orang? ya enggak kan. Harus bertarung dulu dengan pemain lama, duh pemain lama yang superior pula.

Bapak menteri Pendidikan kan kolega bapak nih ya, coba deh tanya sekali-kali dia membangun gojek berapa lama sampai semasif ini. Dimulai dari 2009 aja baru peak performance di 9-10 tahun kemudian. Padahal belum ada kompetitor kuatnya waktu itu. Drivernya perlu berantem sama opang pula, ribut pula, sampai ada yang bunuh-bunuhan bahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun