Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kami Pernah Sedekat Ini dengan Semeru

6 Desember 2021   17:13 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:00 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Ranu Kumbolo, mengenang saudara kami | Dokumentasi pribadi

Kami pernah sedekat ini dengan Semeru.
Memang terasa sekali keagungan dan kemegahannya.

Bahkan saat kami ada di sana, rasanya puncak Semeru terlalu "tinggi" untuk kami raih. Semeru masih merupakan  gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl. Oleh karenanya, puncaknya seolah-olah menjadi "pencapaian" tertentu bagi para pendaki . Tak heran bila Semeru menjadi salah satu destinasi popular dan seolah jadi tujuan wajib.

Seperti halnya banyak tempat di Jawa, maka ada banyak legenda di belakangnya.

Gunung yang juga dikenal dengan sebutan Mahameru ini diyakini oleh mayoritas etnis Jawa sebagai tempat bersemayamnya para Dewa dan menjadi penghubung antara bumi dan kayangan. 

Masyakarat Hindu Bali juga meyakini Gunung Semeru sebagai bapaknya Gunung Agung, yang merupakan gunung tertinggi di Bali. 

Gunung Semeru yang sekarang ini kokoh berdiri di Jawa Timur merupakan bagian dari puncak Gunung Meru di India. 

Potongan puncak Gunung Meru tersebut dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke tanah Jawa sebagai pasak.

Saat kami mengunjungi Semeru kemarin, rasanya "aura"pasak sudah terasa dari jauh. Dalam perjalanan  dari base camp menuju Rani Pani puncaknya yang anggun seolah-olah  menghipnotis kami untuk datang mendekat. Anggun tapi tetap nampak perkasa.

Aura
Aura "keanggunan dan perkasanya"  Semeru dari jauh sudah terasa | Dokumentasi pribadi

Puncak Semeru yang tampak dalam perjalanan menuju Ranu Kumbolo | Dokumentasi pribadi
Puncak Semeru yang tampak dalam perjalanan menuju Ranu Kumbolo | Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun