Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serunya Menjelajahi Nepal dan Jatuh Cinta dengan Keindahan Annapurna

8 Januari 2020   10:26 Diperbarui: 9 Januari 2020   03:34 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Morning's vibe di pegunungan Himalaya.|Dokumentasi pribadi

Durbar Square ini terdiri dari kuil/temple/candi, berhala, lapangan terbuka, air mancur dan banyak lagi. Sebelum penyatuan Nepal, negeri ini dulu terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil dan dibagi lah menjadi 3 area di atas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Buat saya tidak ada yang terlalu spesial dengan Durbar Squares ini. Well, bukannya tidak menarik, tapi saya pikir kita juga bisa dengan mudah menemukan banyak bangunan bersejarah di Indonesia yang tidak kalah bagusnya. 

Begitu juga dengan tempat wisata lain di Kathmandu seperti Boudhanath dan Pashupatinath Temple.

Salah satu sudut di Boudhanat. |Dokumentasi pribadi
Salah satu sudut di Boudhanat. |Dokumentasi pribadi
Yang lebih menarik perhatian saya adalah adanya seorang biarawan/rahib yang saya jumpai di Kathmandu Durbar Square. Beliau bisa berdiri dan hampir tidak bergerak selama berjam-jam lamanya pada posisi yang sama dan dibawah cuaca yang panas.

Bahkan saat ada beberapa orang yang minta berfoto bersama, posenya akan tetap sama dengan wajah dan emosi datar, seperti tanpa lelah. Yang mengagetkan seorang biara lain saya jumpai pula di Boudhanath dengan cerita yang sama.

Mereka berdua berdiri berjam-jam dengan membawa seperti "kotak sumbangan", dimana para pengunjung bisa memberikan donasinya secara sukarela.

Selain biksu tersebut, kita juga bisa jumpai beberapa biksu yang entah kenapa "seluruh badannya seperti di cat" dengan warna oranye di Pashupatinath. Mereka dikenal sebutan dengan the Holy Man. 

Selain itu, di Pashupatinath juga sering dilakukan acara kremasi seperti acara Ngaben di Bali. 

The Strong, patient and persistent Monk. |Dokumentasi pribadi
The Strong, patient and persistent Monk. |Dokumentasi pribadi
the Holy Man. |Dokumentasi pribadi
the Holy Man. |Dokumentasi pribadi
Tapi Kathmandu sesungguhnya bukan tujuan utama dari perjalanan ini. Sebagian para penakluk dunia akan meneruskan perjalanannya ke Everest melalui bandara Lukla (konon merupakan salah satu bandara yang berbahaya di dunia).

Mereka akan pergi sampai ke puncak atau hanya di base camp. Tapi walaupun hanya di base camp itu tadi tentu saja perjalanannya tidak mudah dan butuh waktu serta persiapan fisik yang luar biasa.

Saya? Tentu saja bukan keduanya! Saya cukup tau diri kok untuk tidak pergi ke sana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun