Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Membiasakan Anak Mengucapkan Kata 'terima kasih'

28 Agustus 2012   17:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

'Terima kasih' adalah sebuah kata sederhana namun besar sekali maknanya. Apalagi bila ucapan tersebut diucapkan dengan hati yang tulus, akan tampak jelas perbedaannya. Namun tahukah anda bahwa ketika anak semakin tumbuh berkembang hingga remaja dan menjadi dewasa, ucapan terima kasih ini tidak serta merta bisa begitu saja keluar dari bibirnya? Mengucap kata 'terima kasih' (selain tolong, maff, dll) adalah satu hal yang perlu dibiasakan sejak usia dini.

Pada masa kanak-kanak biasanya anak mengucap kata penting ini terutama ketika mereka mendapatkan sesuatu dari orang lain. Sesuatu itu dapat berarti ketika mereka mendapat hadiah, permen, makanan, atau barang berharga. Seiring berjalannya waktu, anak perlu mendapatkan pengertian bahwa mengucap kata ‘terima kasih’ sebaiknya bukan hanya pada saat kita mendapatkan sesuatu benda atau materi yang kelihatan saja, namun juga ketika kita menerima kebaikan dan pertolongan orang lain. Termasuk juga kebaikan yang sudah sepantasnya kita terima sebagai akibat kita membayar jasa mereka (seperti kebaikan tukang becak yang mengantar sampai ke tempat tujuan, atau embak pembantu di rumah, waiter di restaurant, atau yang lainnya).

Dengan belajar mengucapkan kata 'terima kasih' tanpa disadari kita telah menanamkan satu sikap untuk bisa menghargai sesama sekaligus membiasakan anak untuk dapat mengucap syukur atas segala hal yang diterimanya.

Orangtua senantiasa harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Ketika mereka terbiasa mendengar anda mengucap kata terima kasih kepada siapapun anda berinteraksi, maka ia akan membangun kesadaran dirinya untuk melakukan hal yang sama ketika berinteraksi dengan siapa saja.

Dengan kata lain orangtua adalah patron yang sempurna, dan anak anda adalah siapa anda.

.

karbon tulisan saya @http://playgroupku.blogspot.com


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun