Mohon tunggu...
Mas De Sakunab
Mas De Sakunab Mohon Tunggu... Wiraswasta - Palate!

Penulis lepas. Tinggal di sekitar yang ada. Keseharian setia menikmati perilaku sosial, budaya dan diplomasi. Cenderung mengagumi ketimbang memiliki. Kini sedang dalam proses mencari dan menjadi yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keraguan dan Pertanyaan tentang Manusia

5 Oktober 2018   12:40 Diperbarui: 5 Oktober 2018   13:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Segala sesuatu dimulai dari ketidaktahuan dan keraguan. Tak mungkin sesuatu langsung diketahui secara pasti dan mendalam. Setiap keinginan untuk mengetahui sesuatu, apalagi yang baru, mesti membutuhkan keraguan di awal pengenalan, baru setelah itu perlahan-lahan dalam proses akan dapat diketahui dengan baik dan pasti. 

Dengan metode filsafat keragu-raguan semacam ini, seseorang bisa terhindar dari penyesalan di akhir proses pengenalan nantinya. Misalkan, anda mengenal seseorang, meragukan dan bertanya tentang siapa, darimana, atau siapakah dia sebenarnya. Dengan mencari tahu dia dari pelbagai pengalaman atau informasi, maka kita telah memiliki pengalaman dan mengenal dia secara baik meski belum semuanya. 

Jangan pernah takut atau malu untuk meragukan sesuatu yang belum pasti. Perlu ada ramalan/prakiraan untuk memulai mengenal sesuatu. Dengan begitu, seseorang dapat mengambil tindakan pencegahan atau ia sudah siap menerima konsekuensi dari setiap proses yang telah diputuskan.

Coba sejenak saya boleh bertanya, apa dan siapakah manusia? Pertanyaan sederhana ini seringkali gampang-gampang susah dijawab secara pasti oleh kita manusia. Pengetahuan biasa tentang manusia dapat dikatakan bersifat spontan dimana orang merasa bahwa dia tahu sesuatu (pengetahuan prarefleksi). 

Pengetahuan ini nyata dalam tindakan dan tutur kata manusia. Manusia dapat berbuat baik atau jahat, atau merasa sedih, gembira, kecewa, dan seterusnya. Tindakan atau perasaanseperti inilah yang menjadikan seseorang menjadi sungguh-sungguh manusiawi.

Pertanyaan tentang apa dan siapakah manusia dapat terjawab sesuai dengan refleksi dan pengalaman hidup pribadi masing-masing. Maka itu, cara hidup, cara memandang terhadap sesuatu dan cara berperilaku dari seseorang,, dapat menunjukkan manusia seperti apakah seseorang itu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun