Mohon tunggu...
LeeNaGie
LeeNaGie Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Hobi menulis, membaca dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Just Friend (Trilogi Just, Seri-1)

4 Juni 2022   18:48 Diperbarui: 4 Juni 2022   18:49 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa menit kemudian, kami tiba di depan gerbang. Seperti biasa gue melambaikan tangan dulu dan menunggu Uda pergi, setelah itu baru memasuki pekarangan sekolah. Kaki ini melangkah menuju pintu masuk gedung dengan senyuman terukir di wajah.

Hari ini gue berharap nggak ketemu sama geng Chibie dan juga si Kunyuk. Semoga Tuhan berbaik hati untuk nggak pertemukan dengan salah satu dari mereka. Apalagi hari ini bukan jadwal latihan basket, jadi bisa lebih tenang nggak ketemu cowok menyebalkan itu.

Embusan napas lega keluar di sela bibir ini ketika nggak lihat motor CBR biru si Kunyuk terparkir di sana. Dia belum datang, jadi gue harus segera naik ke atas sebelum lihat muka tengilnya. Geng Chibie juga nggak kelihatan, mungkin belum datang. Akhirnya gue sampai di kelas tanpa hambatan dan tanpa kehadiran geng yang meresahkan itu, sehingga bisa fokus belajar pagi ini.

***

"Sekian pelajar hari ini, sampai jumpa minggu depan," pungkas guru Biologi sebelum kelas berakhir.

Hari ini berjalan sesuai dengan harapan. Nggak ada geng Chibie dan nggak ada si Kunyuk yang mengganggu ketenangan. Gue juga bisa belajar seperti biasa, nggak kayak kemarin terpaksa bolos satu jam pelajaran gara-gara seragam basah akibat ulah geng sialan itu.

Desahan pelan keluar dari bibir ketika ingat jaket si Kunyuk masih di laundry dan baru bisa diambil besok. Gue terpaksa membawanya ke jasa pencucian, khawatir jaket mahalnya itu rusak kalau dicuci sendiri.

"Sebelum pulang ke toilet dulu yuk, Rin. Gue mau pipis," ajak Lova.

"Yuk! Sekalian gue mau benerin rambut juga. Kayaknya berantakan nih," sahut gue sambil menyandang tas.

Kami berdua melangkah menuju toilet perempuan. Biasanya jam pulang begini pada rame tuh di toilet lantai dua. Apalagi di lantai ini ada enam lokal, kelas satu semua.

"Gue masuk dulu ya. Tungguin loh, jangan pergi duluan," ujar Lova begitu melihat toilet kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun