Mohon tunggu...
LeeNaGie
LeeNaGie Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Hobi menulis, membaca dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Just Friend (Trilogi Just, Seri-1)

23 Mei 2022   11:18 Diperbarui: 23 Mei 2022   11:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Syukurlah kalau begitu. Sekarang kamu pulang dulu. Sampai jumpa besok," pungkas Pak Bambang sebelum gue meninggalkan ruangan.

Gue beranjak menuju pintu keluar. Tiba di luar embusan napas kesal keluar dari sela bibir. Belagu bener tuh si Brandon. Bener-bener nggak ada akhlak. Sambil menghentakkan telapak sepatu, kaki terus melangkah menuju gerbang sekolah menunggu angkot datang. Mungkin hanya 10% dari jumlah siswa yang ada di sekolah ini pergi dan pulang sekolah menggunakan kendaraan umum, karena sisanya sudah jelas punya jemputan masing-masing. Bahkan ada juga yang menggunakan motor dan mobil pribadi.

Lima langkah sebelum mencapai gerbang, terdengar bunyi gas motor bersahut-sahutan. Kuat banget sampai gue kaget. Spontan kepala menoleh ke belakang. Tampak seorang siswa mengendarai motor Honda CBR warna biru dengan helm fullface warna senada. Tiba-tiba kendaraan roda dua itu berhenti tepat di samping gue. Siswa itu membuka tutup helm, sehingga sepasang mata sayunya terlihat.

Gue memutar bola mata waktu menyadari siswa itu adalah Brandon.

"Eh, Kutilangdara!" panggilnya membuat gue memalingkan paras bersiap melangkah lagi ke arah gerbang.

"Woi! Rambut kuda," teriaknya membuat langkah ini berhenti.

Gue menatap malas ke arahnya. "Nama gue Arini. Nggak sopan banget sih panggil orang kayak gitu," gerutu gue berusaha menahan diri.

"Siapapun nama lo, gue nggak peduli." Dia mengarahkan telunjuk kiri tepat di depan wajah gue. "Kalau lo masuk klub basket cuma pengin deketin gue, mending nggak usah! Gue nggak tertarik sama cewek kutilangdara kayak lo."

What? Kutilangdara? Kalian tahu apa kepanjangannya? Kurus, tinggi, langsing dan dada rata. Kurang ajar nih cowok. Emang dipikir semua cewek tergila-gila sama kunyuk kayak dia?

Gue maju selangkah sehingga berdiri tepat di samping motornya. Kedua tangan kini berada di pinggang. Kepala sedikit didongakkan ke atas.

"Heh, denger ya! Gue sama sekali nggak tertarik sama cowok dekil dan nyebelin kayak lo. Nggak usah sok kepedean deh. Lo itu nggak ada ganteng-gantengnya di mata gue, jadi jangan pernah berpikir kalau gue caper sama lo!" cecar gue kesal kemudian berlalu di hadapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun