Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah Sektor yang Harus Unjuk Gigi di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi

9 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 9 Agustus 2020   16:50 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi benih ikan.| Sumber: Dokumentasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

Komprehensif yakni bagaimana program mampu menyentuh masalah mendasar yang jadi sumbatan dalam bisnis perikanan yakni masalah inefisiensi produksi, sistem produksi, sistem logistik, nilai tambah, SDM dan teknologi, infrastruktur, daya saing, akses permodalan dan pasar. 

Lalu integratif yakni bagaimana sistem bisnis berjalan simultan dari hulu ke hilir secara efisien. Singkatnya pemerintah punya peran besar sebagai katalisator dan memastikan berbagai kemudahan akses, bukan semata project based.

Kita harus akui, sektor ini hingga saat ini belum menunjukkan kinerja yang memuaskan terutama jika kita bandingkan dengan potensi sumber daya yang ada. Akuakultur misalnya, diprediksi memiliki potensi nilai ekonomi mencapai 250 milyar USD, tapi faktanya belum berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Jadi dalam konteks peningkatan ekspor, sebelum Indonesia mampu memecahkan masalah inefisiensi produksi, produktivitas dan mutu produk, maka sulit untuk merebut supply share yang tersedia. 

Kita nampaknya harus belajar banyak dari India yang mampu memanfaatkan momentum trade war dua raksasa besar China versus AS dengan merebut kekosongan pasar ekspor udang China ke AS yang terimbas perang dagang. Hingga akhirnya India menguasai market demand yang ada.

Infonya, kini India masih memberlakukan lockdown, dimana industri udangnya juga terkena dampak. Pertanyaannya, sanggupkan Indonesia mengambil alih pangsa pasar yang kosong ini dalam waktu singkat? 

Jawabannya kita tunggu gebrakan Menteri Edhy, tapi melihat fakta yang ada, nampaknya sulit mewujudkan itu di tahun ini yang hanya tersisa empat bulan ke depan. Apalagi jika belum ada upaya konkrit yang menonjol.

Dalam konteks pengeluaran konsumsi rumah tangga yang menjadi faktor pengungkit utama PDB Indonesia, kita bisa merasakan bagaimana pandemi Covid-19 ini telah menggerus daya beli (purchasing power) masyarakat, termasuk nelayan dan pembudidaya. 

Ini saya kira, fokus pemerintah saat ini adalah bagaimana mengungkit daya beli masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan.

Stimulus instan seperti bantuan sosial dalam bentuk cash money untuk tujuan konsumtif saya rasa lebih baik dibarengi juga dengan memberikan stimulus bagi tujuan yang produktif. 

Sektor perikanan dan pertanian, khususnya akuakultur bisa jadi alternatif usaha masyarakat. Tugas pemerintah adalah refocusing program untuk mencetak lapangan usaha baru di sektor ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun