Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Quo Vadis Akuakultur Nasional Pasca-Covid?

29 Mei 2020   21:21 Diperbarui: 29 Mei 2020   21:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : agrowbis.com

Tapi tentu, penerapan new normal tidak serta merta hanya menonjolkan kepentingan ekonomi, namun harus juga menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat. Publik tentu merasakan begitu dilematisnya kondisi saat ini.

Di satu sisi tren Covid-19 masih belum menunjukkan perlambatan signifikan, namun di sisi lain roda ekonomi harus berjalan. Apalagi berkaitan dengan pangan, kekhawatiran terjadinya krisis pangan justru mencuat jika kondisi terus berkepanjangan karena otomatis akan mengganggu proses produksi di kawasan hijau (sentra produksi pangan).

Pertanyaannya apakah kebijakan new normal ini akan berlaku secara nasional, atau berlaku parsial tergantung status wilayah. Ini yang belum bisa dipastikan.

Jika harus memprediksi bagaimana dengan bisnis akuakuktur paska pandemik Covid-19? Dari sisi market demand, penulis bisa memprediksi bahwa ini akan kembali stabil dan justru akan naik. Tentu ini jika kita bicara tantangan global ke depan.

Tantangan terbesar global ke depan yakni berkaitan dengan masalah pangan. Lonjakan penduduk sudah barang tentu akan memicu kebutuhan pangan semakin besar. Ketergantungan terhadap pangan ini harus mampu diantisipasi dengan menjaga stabilitas suplai termasuk produk perikanan. FAO sendiri memprediksi ikan akan menjadi penyangga ketahanan pangan global saat ini dan ke depan.

Pertanyaannya seberapa jauh peluang ini bisa diambil menjadi sebuah nilai ekonomi yang besar. Tentu jawabannya seberapa jauh kita mampu mengantisipasi dan memitigasi segala perubahan yang akan terjadi, terutama bagaimana membaca pola masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. 

Oleh karenanya, market intelligence sangat penting agar Indonesia mampu memitigasi perubahan atau kecenderungan market akibat prilaku market yang berubah paska pandemik Covid-19 ini. Fenomena new normal harus mampu dimitigasi secara efektif, sehingga Indonesia mampu memanfaatkan celah peluang.

Era new normal, dipastikan akan memicu "zero sum game" dalam mata rantai bisnis. Saya memprediksi akan ada perubahan pola supply chain, sehingga rantai nilai akan bergeser mengikuti prilaku konsumen.

Dari sisi market, celah peluang yang terbesar ada pada bisnis online market khususnya yang berbasis pangan termasuk ikan, digitilasi yang sudah merambah pada dunia akuakultur baik teknologi, pengembangan SDM, logistik dan crowd funding diprediksi akan jadi peluang menarik.

Pemerintah sudah saatnya memberikan intervensi dukungan ekonomi bagi tumbuh kembangnya start-up di sektor sektor strategis berbasis pangan, termasuk perikanan.

Industri pengolahan bisa menggandeng para start up untuk membangun mata rantai bisnis seperti di atas, pun halnya dengan UMKM pengolahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun