Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Diambang Krisis Air

23 Maret 2019   00:19 Diperbarui: 24 April 2019   08:02 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : tanindo.net

Ada 2 (dua) tantangan besar yang akan dihadapi penduduk bumi yakni defisit pangan dan krisis sumberdaya air. Ibarat anatomi tubuh, air adalah darah yang menjamin denyut nadi kehidupan manusia. Maka mustahil kehidupan berlanjut tanpa peran air di dalamnya.

Sayangnya, sebagian dari kita tak sadar bahwa siklus air terbatas sesuai daya dukungnya. Apalagi jika bicara keserakahan makhluk yang namanya manusia.

Alam sesungguhnya telah memberikan tanda pada setiap pergantian musim. Dimana mestinya, manusia melihat tanda tanda itu setiap saat. Agar menyadari bahwa alam punya keterbatasan mensupport kehidupan makluk bumi. Tentu dipicu oleh keserakahan kita sebagai manusia yang katanya berakal budi.

Pengantar saya di atas, tentu bagian dari pelampiasan kejengkelan saya terhadap keserakahan tersebut. Keserakahan yang memicu defisit sumberdaya alam termasuk mimpi buruk tentang krisis air. Yang nyata nyata tengah kita hadapi.

***

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Saya membaca laporan sebuah hasil riset yang dipublish di salah satu media nasional baru baru ini. Yakni Economist Intelligence Unit atau EUI yang melaporkan kesimpulan hasil risetnya. Hasilnya Indonesia sebagai salah satu negara yang paling berisiko mengalami krisis air.

Berdasarkan laporan itu, Indonesia ada di urutan keempat dari sepuluh negara teratas untuk populasi yang berisiko terhadap kerentanan terhadap krisis air.

Kesimpulan lainnya, Indonesia juga berada di peringkat enam dalam indeks banjir, yakni potensi populasi terkena banjir.

Bagi saya hasil riset di atas benar adanya. Fakta memang tak bisa dipungkiri bahwa sumberdaya air semakin terdegradasi. Penyebabnya salah kaprah pengelolaan. Pola pemanfaatan sumberdaya alam yang tak terukur, over eksploitatif dan mengabailan enviromental ethic.

Tengok beragam bencana banjir, belum lama banjir bandang di Sentani Papua adalah akibat dari akar masalah tingginya laju deforestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun