Aku mengagumimu kekasihku,..
Mungkin kau tak tahu itu,.
Bahkan jarak dan waktu tak menyurutkan betapa rasa ini tak pernah berhenti..
Cintaku tak seperti pasang surutnya air laut, tapi laksana batu karang itu!
Dimana aku tetap bertahan dalam perih dan dasyatnya gelombang ketidakadilan ini.
Kekasihku,.
Aku bahkan tak tahu sampai kapan pergolakan batin ini akan mereda?
Pergolakan batin yang menghempaskanku pada ketidakpastian akan keadilan cintamu.
Mungkin aku tak sebanding dengan para penakluk itu, tapi bukankah semua punya hak untuk memilikimu?
Sejak lahir aku hanya mampu memandangimu, menikmati keelokanmu dengan menahan rasa perih dan cemburu..
Inikah takdir? Dan apakah aku harus serahkan perjalanan hidupku pada takdir?