Mohon tunggu...
Ledrik Laurika
Ledrik Laurika Mohon Tunggu... Penulis - Youtuber / Penulis

Halo. Nama lengkap saya Ledrik Naufal Laurika. Tapi orang memanggil saya Sang Pendekar Stroke. Ya, benar, saya penderita Stroke sejak tahun 2016. Saya stroke hari Rabu pagi saat sholat subuh bahkan hari Jumat , saya berangkat ke Thailand sebagai Tour Leader. Saya bawa tamu ke luar negeri seperti Eropa, Dubai, China, Korea, Vietnam, Thailand dll. Saya bicara tidak lancar. Bayangkan seorang Tour Leader tidak bisa berbicara.. Alhamdulillah tahun 2020 saya berbicara dan mulai memandu Guide di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Bahari

19 Februari 2023   18:55 Diperbarui: 19 Februari 2023   19:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum bahari. Dokpri


Hari minggu pagi 8 Januari 2023 gw tiba-tiba dapet WA dari seseorang bahwa "maaf saya gak jadi karena urusan" . Akhirnya jadi lah gw tetap jalan. Sesampainya di Museum Bahari sekitar 12.30 siang langsung gw menemui Firman seorang guide di sana. Setelah bercakap - cakap dan mengunakan headset dikepala lalu mulailah tour. Gw mulai mendengarkan Firman bercerita sejarah Museum Bahari. Museum ini berapa dibawah pengawasan dari *Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Jakarta*. Dahulu merupakan gudang rempah-rempah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Dibangun tahun 16an lalu bangunan terbuat sejak 1719, 1773 dan 1774 tahun didirikannya. Museum ada 3 bangunan yaitu gedung A, B dan C yang sekarang menjadi Museum Bahari. Yang menyimpan koleksi tentang bahari dan kenelayanan rakyat Indonesia yang merupakan lautan terletak dari Sabang sampai Merauke. Lokasi ini terletak di Pasar Ikan no. 1 Penjaringan, Jakarta Utara diseberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Meterial bangunan terdiri dari *kayu Jati* dan *kayu Ukin* dari jaman dahulu berusia lebih dari 300tahun loh! Batang di sini terbuat dari kayu Ulin.

Lalu berikutnya adalah koleksi diantaranya *tambang kapal, jaring tradisional, meriam VOC* dengan tanda dibelakang dan tanda inisial kota pembuatnya seperti A Amsterdam, H Harleem dll. *Kemudi Guling Phinisi Nusantara* ada 2 yaitu kanan dan kiri terletak di belakang. Lalu ada perahu *Jukung* dari Kalimantan Selatan. Ada juga perahu *Jenggolan* dari Madura yang punya atap bisa berlayar 2-4 hari. Lalu ada perahu *Ketingting* dari Banjarmasin untuk pasar terapung yang lebih lebar. 

Ada rangka perahu bisa melihat cara menggergaji atau untuk memotong kayu yang besar ternyata bukan dari besi tapi dari kayu pasak yang menyambungkan loh! Ada juga perahu *Alun Pasak* berbentuk suku dayak untuk  menyambut tamu sampai 6 orang. Perahu *Compreng* dari Cirebon untuk melaut. Lalu ada perahu *Jenggonggan* dari pesisir Indramayu. Ada juga perahu *Papua* yang sangat lebar turut serta dalam memperingati 50 tahun Indonesia merdeka tahun 1995. 

Bagian depan di tandai dengan kepala gambar burung Kasuari. Lalu perahu *Cadik Nusantara* yang pernah dipakai seorang diri oleh *Alm. Sulaeman* dari Jakarta sampai Brunai! Ada juga perahu *Sandeq* dari *Sulawesi Barat* dari *suku Mandar* berwarna putih bernama *Amyacala*. Juga ada kolam kecil dari level ketinggian tanah yang asli Museum Bahari. Pernah kebanjiran loh ! Lantai 2

Lantai 2 melihat dinding asli  kota Batavia yang masih tersisa yaitu jalan setapak untuk berpatroli saat menghadapi pasukan Indonesia untuk menjaga rempah - rempah yang dikirim ke Eropa. Ada pos juga loh! Ada Ruang Bangsa  yang ada di Batavia seperti Lasamana Ceng Ho, Marcopolo, Ibnu Battutah, Vasco de Gama dll. Juga ada Perpustakan bila ada pengunjung ingin mengetahui literature kebaharian. Sayang gak ada majalah bobo disini. Hehe. Ada daur ulang atau recycle di bawah kursi atau meja. Amazing!

Terakhir menara Syah Bandar tertinggi pada masanya ada 2 bangunan untuk mengawasi aktivitas di Sunda Kelapa dan area sekitarnya juga melihat tentara Belanda mengawasi rempah - rempah. Wah hari sudah mendung dan hujan akhirnya kami memutuskan kebersamaan kami di Museum Bahari. Mas Firman telah menjalankan dengan baik sebagai guide. Akhirnya mas Firman dan gw Ledrik Laurika Sang Pendekar Stroke mengucapkan *"Datang ya ke Museum Bahari lain waktu"*Bye bye.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun