Mohon tunggu...
Chris Ryan
Chris Ryan Mohon Tunggu... Dokter - Hanya seorang pencinta bahasa Indonesia

Hanya seorang pencinta bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sebuah Curahan Hati, "Ya, ini aku..."

26 Maret 2019   01:20 Diperbarui: 3 Mei 2020   16:21 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mudah saja. Abjadku hanya ada 26 dan itu sudah bisa mewakili semua suara yang dihasilkan dalam bahasa Indonesia. Tak ada pengucapan yang aneh-aneh. Tak ada bunyi sengau, bunyi bergumam atau bunyi letupan di langit-langit atau pun getaran keras di belakang anak lidah, dan bunyi aneh lainnya.

Pengucapanku mudah, sehingga tak meninggalkan logat saat berbicara dalam bahasa lain, seharusnya.

Rata-rata orang Indonesia yang memakaiku sebagai bahasa utamanya atau bahasa yang sejenis denganku, maka saat dia berbicara dalam bahasa lain, dia akan berbicara dengan pengucapan yang bagus, bahkan di atas rata-rata untuk ukuran seorang penutur asing. Mendekati sempurna atau bahkan sempurna jika dia berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mengucapkannya. Yang gagal dalam anggapan umum seperti ini adalah mereka-mereka yang kurang usaha atau cenderung malas dalam mempelajari pengucapan yang benar dari bahasa sasaran.

Bandingkan dengan penutur asli bahasa Jepang, Cina, Hindi dalam berbahasa Inggris. Kau akan dapati mereka sangat bersusah payah dalam pengucapannya. Itu karena pengucapan bahasa mereka begitu kental, sehingga logatnya terbawa-bawa saat berbahasa Inggris.

Lanjut.

Penulisanku sangat masuk akal. Apa yang tertulis, itulah yang kau baca.

Dan seharusnya kau bersyukur, mendapatiku sebagai bahasamu.

Kapan aku mewajibkanmu menghapal ejaan setiap kata?

Tak pernah, bukan?

Bahkan ada anak SD yang baru kelas satu saja sudah mahir membacaku.

Tak jarang kalian mengabaikan hal yang terlihat sepele ini, padahal tidak.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun