Mohon tunggu...
Elisius Udit
Elisius Udit Mohon Tunggu... Guru - Pengejar Waktu

Waktu senantiasa pergi dan tak akan kembali. Lakukan apa yang perlu dilakukan hari ini. Besok mempunyai urusannya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Kalau Aku Berbuat Salah?

24 Februari 2020   12:34 Diperbarui: 24 Februari 2020   22:38 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: asysyariah.com

Manusia Ciptaan Sempurna yang Sering Salah

Manusia secara kodrati adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, ia memiliki karakter yang unik dan berbeda satu dengan yang lain. Sebagai makhluk sosial ia membutuhkan kehadiran manusia lain, membutuhkan sebuah kelompok dalam bentuk yang minimal dan maksimal agar keberadaannya dapat diakui dan dapat menggantungkan diri di dalamnya. Sebab sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri.

Manusia membutuhkan kehadiran manusia lain dalam kebersamaan dan dalam kehidupannya agar ia dapat memberi dirinya dan mengambil manfaat dari sana. Dalam sejarah perkembangan manusia, belum ada manusia yang mampu hidup menyendiri dan terpisah dari kelompok manusia lainnya. Manusia mengalami hidup sendirian atau melepaskan diri dari orang lain hanya mungkin terjadi dalam dongeng semata (Tarzan).

Dalam kehidupan nyata, belum ditemukan manusia yang mampu hidup sendirian. Hal ini mengungkapkan bahwa secara kodratnya manusia memiliki hasrat untuk senantiasa berkumpul dengan orang lain dalam sebuah kelompok untuk hidup bermasyarakat. Gabriel Marcel(1889-1973), seorang filsuf eksistensialis asal Prancis berpendapat bahwa menegaskan bahwa manusia tidak hidup sendirian, tetapi bersama-sama dengan orang lain. Manusia tidak pernah bisa menolak kenyataan bahwa ia akan senantiasa berada bersama yang lain (Sumber). Manusia adalah mahluk yang multi dimensi. Pada satu sisi manusia sebagai mahluk individu benar-benar berdiri kokoh dalam kemandiriannya. Pada sisi lain manusia sebagai mahluk sosial senantiasa mengatur dengan kehidupan masyarakat yang beraneka ragam.

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari ciptaan yang lainnya. Manusia diberi tiga kemampuan yang membedakannya dengan ciptaan lain seperti akal budi, kehendak bebas dan hati nurani. Akal Budi budi mendorong manusia untuk mengerti dan menyadari dirinya sendiri, apa yang ada di luar dirinya, mengembangkan dirinya dan membangun relasi dengan sesamnya.

Kehendak bebas memampukan manusia bertindak dan melakukan sesuatu tanpa paksaan, melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral, dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya. Dengan hati nuraninya, manusia mampu menilai tindakannya sebelum dilakukan, selama dilakukan dan setelah dilakukannya. Hati nurani membantu manusia menilai perbuatan yang baik dan yang salah dan menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya (Sumber)

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna tetapi kadang melakukan kesalahan. Manusia tidak pernah menemukan dirinya luput dari kesalahan-kesalahan meski kadarnya kecil. Manusia melakukan kesalahan karena manusia diciptakan Tuhan dengan nafsu. Nafsu membuat manusia tidak pernah merasa puas dalam hidupnya. Hal ini yang membuat manusia dirasuki berbagai keinginan dan kadang dalam memenuhi keinginan ini manusia melakukan sesuatu yang bertentangan dan mengarahkannya pada perbuatan yang tidak benar atau salah/dosa.

Apa itu kesalahan?

Term kesalahan terbentuk dari kata dasar salah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salah mempunyai arti tidak benar atau tidak betul. Salah juga berarti keliru, khilaf, luput atau tidak mengenai sasaran/gagal. Salah juga berati cela atau cacat. Kesalahan berarti suatu kondisi atau keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan sebebarnya. Kesalahan juga dapat diartikan sebagai perbuatan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku. Kesalahan juga bisa dimengerti sebagai tindakan yang gagal untuk melakukan sesuatu secara benar.

Sebuah peribahasa kuno yang sering kita dengar yaitu 'tak ada gading yang tak retak' yang artinya setiap manusia pasti memiliki kekurangan atau kelemahannya masing-masing dan pernah melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna di bawah kolong langit ini. Ini sebuah kenyataan yang tidak bisa dielakkan. Bahwa manusia semuanya pasti melakukan kesalahan-kesalahan.

Sikap Orang Ketika Sudah Berbuat Salah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun