Mohon tunggu...
Dom Asteria
Dom Asteria Mohon Tunggu... Jurnalis - Energy Journalist

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertamina Geothermal Energy Berencana Ekspor Listrik EBT Bersama Perusahaan Besar

23 April 2022   17:31 Diperbarui: 23 April 2022   17:35 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fuelcellsworks.com

Perusahaan yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang membentuk strategic partnership untuk mengekspor listrik berbasis energi terbarukan, khususnya green hydrogen. Anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut akan bermitra dengan PT Medco Power Indonesia (MPI), PT PLN Gas and Geothermal (PLN GG), Fortescue dan Inpex untuk mengekspor listrik di masa depan.

Upaya ini berdasar tingginya potensi pengembangan green hydrogen dari geothermal yang selaras dengan demand Singapura untuk mengimpor listrik berbasis energi terbarukan, sebagaimana diungkapkan Direktur Operasi PGE, Eko Agung Bramantyo hari ini dalam sebuah diskusi bersama mahasiswa (23/04).

"Geothermal itu beyond electricity. Di geothermal kita bisa mendevelop green hydrogen. Rencana kerja di tahun ini sampai tahun depan kita punya pilot project (sedang studi) untuk mendapatkan green hydrogen. Kita sedang melihat value chain-nya serta bagaimana penjualannya ke depan. Di internal kita punya refinery yang juga perlu hydrogen, kemudian (nanti) ke luar negeri. 

Seperti Singapura, Jepang, infonya mereka sudah mulai merencanakan di tahun 2030-an ini sampai 2050 akan bergerak kepada pemakaian green energy, termasuk hydrogen. Ini kesempatan kita untuk bisa jual energy green ke mereka atau tempat lainnya dari hydrogen yang dihasilkan geothermal ini", jelasnya.

Bramantyo mengungkapkan ini inovasi baru dan memilih Ulu Belu sebagai pilot project karena ada kesempatan mengembangan dengan brine dan terdapatnya kapasitas yang belum digunakan oleh PT PLN (Persero). 

"Tahun ini direncanakan kita bisa mulai tapping untuk listriknya. Tahun depan kita akan mulai melelangkan terkait dengan dari manufacture mana yang akan kita instal sesuai dengan kapasitas yang diperlukan, baik yang di kilang ataupun tempat-tempat lain, infonya PT Pupuk Indonesia juga memerlukan hydrogen".

Berdasarkan hydrogen development plan yang dirilis oleh PT Pertamina (Persero) baru-baru ini, dari 0.5 MW Ulubelu plant sedang dilakukan studi untuk memproduksi 70 tpa green hydrogen. Target ini dilanjutkan hingga di 2030 nanti hingga PGE dapat memproduksi ~7,7 ktpa green hydrogen dari ~96 MW geothermal power plant milik PGE (Hululais, Lumut Balai dan Lahendong).

Pihaknya mengaku cukup berhati-hati untuk mengembangkan proyek green hydrogen karena ingin melihat demand  di dalam negeri terlebih dahulu, apakah produksinya dapat terserap nantinya. 

"Kemarin kami bicara dengan Samator sebagai market untuk hydrogen. Samator tertarik untuk menggunakan sekaligus memasarkan green hydrogen ini. Mungkin kerjasama dengan teman-teman di luar Pertamina akan sangat memungkinkan di masa depan".

Dom Asteria, 23/04/22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun