Mohon tunggu...
Lazuard
Lazuard Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya manusia biasa.

Be your self...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa yang Harus Aku Lakukan?

17 Oktober 2022   22:22 Diperbarui: 17 Oktober 2022   22:36 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa yang harus aku lakukan?

Inspaired: "capek nemen yakin."

Angin malam ini terasa lebih kencang dari pada malam yang biasanya. kakiku yang mengantung ratusan mater dari tanah ini bergerak ringan. Tempat ini adalah tempat favoritku. Atap gedung 45 lantai ini jarang sekali di kunjungi. Lagipula, mana ada orang yang mau kesini? Hanya ada tandon air dan tiang penyangkal petir disini. Tetap saja, kesunyian ini merupakan sebuah kebahagian bagiku.

Aku tersenyum. Tersenyum pada rembulan yang menyabit diatas sana. Menikmati setiap detik yang aku habiskan hanya untuk memandanginya. Menikmati setiap tiupan angin sambil berusaha menyalakan korek api yang dari tadi tidak mau menyala. Sial!

Ah! Akhirnya menyala! Asap rokok kini langsung membumbung tinggi- saat aku menghembuskannya. Aku menyeringai saat mengingat kembali kejadian hari ini. Senior yang mengomel, tugas yang menumpuk sana-sini, harus bolak-balik kesana kemari, teman-teman yang malah asik sendiri, hingga rekan kerja yang sangat menjengkelkan. Bagaimana tidak? Aku hanya meminta tolong untuk segera membereskan masalah yang dia buat. Tapi nyatanya tidak ada yang beres ditanganya. Hasilnya, malah semua harus aku yang mengerjakan. Sangat menyebalkan, rasanya ingin ku lempar dia lewat jendela kaca ruangan rapat, lalu terjun bebas kebawah sana lalu kepalanya pecah. Ouch! Sangat menyenangkan.

Aaahhkkk! Tulangku rasanya mau remuk. Ini membosankan! Semuanya berjalan seperti ini, selalu seperti ini. seakan aku terjebak pada lingkaran tak berujung tanpa jalan keluar. Tidakkah ada yang bisa menariku keluar dari lingkaran ini?

Aku mendongak-kembali tersenyum, menatap rembulan yang kini tersenyum misterus padaku.

"Woi Bul! Lo capek nggak sih berubah bentuk tapi itu-itu mulu, heh? Kali-kali kek lo berubah jadi kotak! Ato jadi persegi Panjang gitu?"

Perlahan rembulan tertutup awan tipis.

"Woii! Malah ngilang! Lo udah bosen apa sama gue, heh?!! Parah lo nggak setia kawan!!!"

Aku mengacak rambutku yang kini telah memanjang sebahu. Sudah gila rupanya aku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun