Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah SWT!

24 November 2022   11:23 Diperbarui: 24 November 2022   11:39 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: freepik.com/onlyyouqj

Allah SWT berfirman, Katakanlah, "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, jangan-lah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al -Zumar [39]: 53).

Ayat ini merupakan ajakan bagi semua pelaku kemaksiatan untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosa seluruhnya bagi siapa saja yang bertobat dari dosa-dosa tersebut dan kembali kepada jalan kebaikan, walaupun dosa yang mereka miliki sebanyak buih di lautan. Hanya satu dosa yang tidak akan diampuni Allah, yaitu syirik, karena perbuatan ini tidak akan diampuni bagi orang yang tidak bertobat darinya.

Diriwayatkan bahwa ada seorang kakek tua menemui Nabi Saw. dengan membawa tongkat untuk topangannya, lalu dia berkata, "Wahai Rasulullah! Dahulu aku banyak berbuat dosa dan kemaksiatan, apakah Allah akan mengampuni dosa-dosaku?" Dia menjawab, "Apakah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah?" Orang itu menjawab, "Tentu, dan aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah." Lalu dia patah hati, "Sungguh Allah telah mengampuni dosa dan kesalahanmu di masa lalu." (HR Ahmad)

Maksudnya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa seseorang, apabila dia bertobat dan tidak putus asa dari rahmat Allah, sebesar apa pun dosa yang dia miliki. Sesungguhnya pintu rahmat dan tobat sangatlah luas. Allah SWT. berfirman, 'Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?' (QS Al-Taubah [9]: 104).

Dalam ayat lain disebutkan, 'Dan barang siapa yang melakukan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia menemukan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang' (QS. An-Nisa' [4]: 110), 'Maka mengapa mereka tidak dilindungi pada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (QS Al-Ma'idah [5]: 74), Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan ke orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak nyaman, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar (QS Al-Buruj [85]: 10).

Imam Hasan Al-Bashri berkata, "Lihatlah kemuliaan dan kemurahan Allah! Orang-orang membunuh para wali-Nya, tetapi Dia menyeru mereka untuk selalu selamat dan mohon ampunan-Nya."

Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id r.a. dari Rasulullah Saw., diceritakan tentang seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian dia menyesali perbuatannya dan bertanya kepada seorang pendeta, apakah bagi dirinya masih terbuka pintu tobat. Pendeta itu menjawab, "Tidak." Maka, orang itu pun membunuh pendeta tersebut dan menggenapkan korbannya menjadi seratus orang. 

Kemudian dia bertanya kepada seorang ulama, apakah bagi dirinya masih terbuka pintu tobat. Ulama itu menjawab, "Siapa yang akan menghalangi dirimu dengan pintu tobat?" Lalu ulama itu menyuruhnya untuk pergi ke suatu kampung agar di sana dia beribadah kepada Allah. Akhirnya, orang itu melaksanakan saran ulama tersebut. Akan tetapi, di tengah-tengah perjalanannya, kematian datang menjemputnya. Lalu malaikat rahmat dan malaikat azab berselisih tentang kedudukan orang tersebut. Maka Allah pun memerintahkan kedua malaikat itu agar menimbang di antara dua arah yang dituju oleh orang tersebut, ke arah mana saja dia lebih dekat, maka di sanalah tujuannya. Ternyata mereka mendapati orang itu lebih dekat kepada tujuan yang dia ingin berhijrah ke sana. Maka, malaikat rahmat pun mengambil orang tersebut.

Disebutkan bahwa orang itu berisyarat dengan dadanya ketika mati, dan sesungguhnya Allah Swt. memerintahkan kepada negeri yang baik untuk mendekatinya, dan memerintahkan negeri yang buruk untuk menjauhinya. Lalu Allah berfirman, "Aku tidak pernah mengetahui tuhan kalian kecuali Aku."

Ibn Abbas r.a. berkata, "Barang siapa yang bersikap putus asa dari tobat setelah melakukan perbuatan dosa, berarti dia telah menentang Kitab Allah Azza wa Jalla. Akan tetapi, seorang hamba tidak akan bisa bertobat sehingga Allah menerima pertobatannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun