Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

De Vries Menuju Alpha Tauri: Tak Sekadar Numpang Lewat Semata

21 September 2022   12:15 Diperbarui: 21 September 2022   12:27 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyck De Vries at Italian Grand Prix (motorsport.com)

Setelah Colton Hertha gagal didapatkan akibat masalah 'administrasi' (Poin Super License yang tidak mencukupi) yang menyebabkan 'backlash' yang begitu hebat di Negeri Paman Sam, manajemen Red Bull mengalihkan target kepada juara dunia Formula E musim 2020/2021, Nyck De Vries. Pembalap Mercedes EQ Formula E tampil memukau pada 'cameo' di Monza dengan finish P9. Hasil ini membuat bursa pembalap F1 musim 2023 langsung berubah drastis dengan De Vries menjadi komoditi terhangat. Rumor terkuat yang mencuat bahwa manajemen Red Bull berusaha mengambil Nyck De Vries dari Mercedes. Menurut saya, Nyck De Vries harus mengambil kesempatan untuk 'berpindah kantor' dari Mercedes menuju Red Bull karena beberapa pertimbangan.

1. Murid-Murid Akademi Red Bull Tidak Ada Yang WOW

Red Bull Junior Team Clas of 2010
Red Bull Junior Team Clas of 2010

Red Bull Junior Team sudah menelurukan beberapa pembalap terbaik mulai dari tahun 2010. Sebut saja Jean-Eric Vergne, Sebastian Buemi, Daniel Ricciardo, Max Verstappen, Carlos Sainz, dan Pierre Gasly merupakan pembalap hebat yang lulus dari 'akademi' Red Bull. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka sepertinya mandek untuk kembali menelurkan pembalap terbaik setelah Pierre Gasly. Anda dapat mengatakan Dan Ticktum adalah pembalap akademi terbaik Red Bull generasi ini tetapi menurut saya tidak karena belum terbukti serta attitudenya yang sangat buruk.  Terdapat 3 murid Red Bull Junior Team yang dapat dipertimbangkan untuk mengisi kursi kosong yang akan ditinggalkan Pierre Gasly ke Alpine (andai deal tersebut terjadi). Namun performa dan konsistensi mereka tidak mampu menolehkan petinggi Red Bull untuk mempromosikan mereka :

Liam Lawson at Abu Dhabi (redbull.com)
Liam Lawson at Abu Dhabi (redbull.com)

Liam Lawson yang mentereng di DTM tahun lalu dengan finish P2 (walaupun bisa menjadi juara jika tidak ada kontroversi Norisring) nyatanya tidak mampu melanjutkan tren positifnya di Formula 2 musim ini. Minimnya konsistensi membuat dia terlempar dari kandidat pengganti Pierre Gasly

 

Dennis Hauger (norsk bilsport)
Dennis Hauger (norsk bilsport)

Juara F3 musim 2021 diharapkan mempunyai potensi  yang 'extraordinary' ternyata tidak sesuai apa yang diharapkan. Ia keteteran di musim perdananya di F2 

Ayumu Iwasa (motorsport.com)
Ayumu Iwasa (motorsport.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun