Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

McLaren Memang Kejam & Ricciardo (Serta Penggemarnya) Harusnya Menyadari Itu

9 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   16:13 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daniel Ricciardo berada dalam titik terendah selama karirnya di Formula 1. Performa yang jauh dibawah ekspetasi menjadi alasan McLaren dan Zak Brown untuk 'menendangnya' di akhir musim. Walaupun belum resmi, sepertinya Oscar Piastri-lah yang akan menemani Lando Norris untuk musim 2023. 

Banyak penggemar Daniel Ricciardo yang berpendapat bahwa Ricciardo diperlakukan tidak adil dan pantas diberi kesempatan lebih karena ia driver yang sangat bagus. Akan tetapi mereka lupa bahwa McLaren adalah TIM BESAR dengan NAMA BESAR yang tetunya datang dengan EKSPETASI BESAR. Jika driver tidak dapat perform secara maksimal, siap-siaplah untuk ditendang. Kejam? Iya. Tapi, McLaren Memang Kejam dan Ricciardo Harusnya Menyadari Itu. 

Sergio Perez-pun Pernah Ditendang

Sergio Perez at Silverstone (autosport.com)
Sergio Perez at Silverstone (autosport.com)

Sergio Perez bergabung ke McLaren di musim 2013 berbekal catatan yang sangat impresif di musim 2012 dengan mobil Sauber yang kecil kemungkinannya meraih apa yang Perez raih (3x podium serta P10 klasmen akhir). McLaren berharap Perez mampu mengulang performa impresifnya di McLaren pasca ditinggal Lewis Hamilton ke Mercedes. 

Sergio Perez recreates Lewis Hamilton's crash (dailymail.co.uk)
Sergio Perez recreates Lewis Hamilton's crash (dailymail.co.uk)

Hasil berkata lain, Sergio Perez melempem di musim 2013, tidak pernah finish top 5 serta kalah jauh dibanding Jenson Button. Walaupun hal ini bukan sepenuhnya kesalahan Checo (McLaren punya andil dengan membuat 'mobil baru' dibanding melanjutkan pengembangan musim 2012) McLaren mengkambing hitamkan Perez atas hasil minor yang diraih dan menendangnya di akhir musim

Sekelas Vandoorne Kurang Diberi Kesempatan Dan Tiada Ampun

Vandroone on the podium (racefans.net)
Vandroone on the podium (racefans.net)

Stoffel Vandoorne di suatu masa adalah Wonderkid Balap Roda Empat dan McLaren beruntung mendapatkannya. Mendominasi di Formula 2 musim 2015, Stoffel harus menunggu 1 tahun untuk membalap penuh di McLaren tetapi ketika menjadi driver pengganti pasca kecelakan horror Alonso di Australia, ia mampu finish top 10 di debutnya. Sepertinya semua berjalan sepertiyang diharapkan

McLaren conifrms Vandoorne's Split (crash.net)
McLaren conifrms Vandoorne's Split (crash.net)

Ternyata, McLaren-Honda ataupun McLaren-Renault yang dikendarainya tidak mampu mendukung performanya selama di F1. Vandoorne yang harusnya diberi kesempatan pasca McLaren 'rujuk' dengan Mercedes dengan berduet dengan wonderkid lainnya (Lando Norris) ternyata ditendang juga oleh McLaren dengan dalih tidak dapat menunjukan performa terbaiknya.

Ironisnya Karir Ricciardo sama seperti mantan Pembalap McLaren yang juga ditendang

Kovalainen wins at Hungary (planetf1)
Kovalainen wins at Hungary (planetf1)

"L'histoire se répète"
Phillip Guedalla

Sejarah kembali berulang dengan sendirinya di McLaren. Mantan pembalap McLaren tahun 2008-2009  Heikki Kovalainen dan Daniel Ricciardo mempunyai persamaan yang amat jelas pada masing-masing karir mereka :

  • Baik Ricciardo dan Kovalainen meninggalkan Renault yang sedang dalam masa re-building. 
  • Mereka mencetak podium di musim sebelum mereka pergi ke McLaren (Kovalainen P2 GP Jepang 2007 ; Ricciardo 2x di Nurburging dan Imola tahun 2020)
  • Rekan setimnya adalah Wonderkid asal Inggris dan didikan McLaren (Lewis Hamilton dan Lando Norris)
  • Mencatatkan kemenangan di musim perdananya (GP Hungaria 2007 ; GP Italia 2021)
  • Performa buruk di awal musim kedua mereka 

Jadi, jika sejarah benar-benar terulang, Ricciardo pasti (tinggal menunggu pengumuman resmi) ditendang McLaren di akhir musim sama seperti Kovalainen. Bedanya, Kovalainen digantikan pembalap yang jauh lebih baik, berpengelaman, serta Juara Dunia Baru F1 Jenson Button. Sementara Ricciardo digantikan oleh pembalap rookie yang belum berpengalaman dalam diri Oscar Piastri.

Ricciardo Harusnya Sudah Tahu

Give me winning car and i'll win (dailyexpress)
Give me winning car and i'll win (dailyexpress)


Dari dua kasus diatas harusnya Ricci mengetahui resiko menjadi pembalap McLaren dimana ekspetasi tinggi dibebankan kepada sang pembalap. Hasil minor musim ini serta kalah jauh dari Lando Norris di klasmen menjadi dasar McLaren untuk menendang dirinya dari tim.

Di suatu wawancara dengan Ted Kravitz dan Sky Sport F1, Ricciardo pernah berujar, "Give me a winning car, and I'll win," . Tetapi, siapa yang mau memberikan kepada Anda mobil yang terbaik dan yang tercepat jika Anda tidak dapat membuktikan menjadi yang terbaik dibanding rekan setim Anda? Jangan pernah lupakan peraturan dasar untuk menjadi yang terbaik di Motorsport

"You have to Beat Your Team-mate First before beating others"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun