Mohon tunggu...
Hefrizal
Hefrizal Mohon Tunggu... Jurnalis - Munir

Reporter

Selanjutnya

Tutup

Music

Industri Musik Indonesia di Tengah Pandemi, Katalis Menuju Era Baru

21 Mei 2020   11:46 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Namun ia juga menyampaikan 3 hal untuk dapat diterima dengan baik dalam menggelar konser dengan 'wajah baru',  yaitu : 

1. Menerima terjadinya  perubahan dari phisik ke digital melalui platform yang tersedia, ini merupakan gerakan perubahan migrasi. Meskipun masih ada kendala ketidaksiapan insfrastruktur khususnya pada industri musik. 

2. Merespon terjadinya  percepatan perubahan dalam penggunaan  produk --produk import, yang ditengarai mulai kembali menggunakan produk lokal , di sini dituntut kemampuan melakukan inovasi --inovasi.

3. Menyadari telah terjadi perubahan perilaku yang sebelumnya individual, menjadi hidup bergotong Royong atau dalam Bahasa lainnnya berkolaborasi. 

Ada perkembangan yang kurang menguntungkan sebenarnya dalam industri permusikan yaitu over supply, sehingga terjadi persaingan yang sangat luar biasa , disisi lain adanya samudera internet yang kita tidak mampu mengukurnya. Untuk dapat kembali survival harus kembali kepada culture atau budaya bangsa sendiri untuk bersama sama

dokpri
dokpri

Perlu Perhatian Pemerintah Pusat dan Daerah Terhadap Musik Indonesia

Gilang Ramadhan yang juga hadir dalam bincang online menyampaikan bahwa situasi saat ini tidak mudah buat mereka karena ada gap terhadap perkembangan teknologi, sementara musik-musik tradisional memiliki nilai yang sangat tinggi , apalagi jika mereka melakukan kegiatan di luar negeri, yang menjadi persoalan adalah masalah HAKI dan Royalti, semestinya pemerintah pusat maupun daerah memiliki perhatian yang terhadap masalah tersebut.

Wakil Walikota Bandung sekaligus Ketua PD X Jawa Barat, yang akrab dipanggil Kang Yana, menyambut positif pernyataan Gilang dan menyampaikan bahwa menurutnya pemerintah daerah dapat melakukan sosialisasi kepada para pemusik tradisional bahwa ada hak mereka di sana berupa Haki dan Royalti. 

Menutup diskusi Ketua Umum Toro Sudarmadi menyampaikan bahwa HIPWI yang tersebar di seluruh Indonesia pada 33 propinsi memiliki peluang yang sangat baik dalam menggairahkan industri permusikan Indonesia melalui percepatan teknologi.  Lembaga Manajemen Kolektif seperti dituturkan bung Chandra akan dapat membantu permasalahan para musisi dari permasalahan Haki dan Royalti . untuk dapat terus eksis harus mampu melakukan kreativitas dan inovasi sehingga produk yang ditampilkan adalah sesuatu yang benar benar berbeda unik dan menarik termasuk cara membungkus produknya.

Di sampaikan oleh.Herawati - Poltak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun