Mohon tunggu...
Lazarus Djami
Lazarus Djami Mohon Tunggu... Nelayan - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Petani dari Maujawa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Membenarkan yang Biasa Tetapi Biasalah dengan Yang Benar

18 Agustus 2022   18:06 Diperbarui: 18 Agustus 2022   18:14 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

JANGAN MEMBENARKAN YANG BIASA, TETAPI MEMBIASAKAN YANG BENAR

Diskusi ringan yang sangat berarti bagiku, mungkin juga bagimu.

Kritisi Budaya pemborosan menjadi tantangan dalam Masyarakat Sumba Timur.

Ungkapan salah satu pemerhati situasi anak-anak Sumba adalah Tunggu Takandjanji salah seorang eks karyawan WVI saat ini.

Ia menegaskan bahwa saat itu kami tidak dalam maksud dan tujuan untuk menghilangkan budaya Sumba, sama sekali tidak! Tegasnya.

Ia memberi contoh kongkrit yang dilihat, ada mayat-mayat yang belum dikuburkan dan itu sudah bertahun-tahun. Apa sebabnya? Tentu karena tidak ada biaya. Jika tidak ada biaya mengapa disimpan di bale-bale (rumah adat Sumba/rumah panggung). Jelas tidak ada biaya.

Kami mengkritisi budaya pemborosan. Mari kita berpikir dengan hati, untuk masa depan anak-anak kita. Siapa lagi yang harus berpikir dan berbuat jika bukan kita orang (suku) Sumba. Mari kita berani keluar dari kemelut yang ada, yang seakan itu baik-baik saja pada hal itu bagai jerat yang dipasang pada leher kita. Demi generasi kita ke depannya, mari kita berani melakukan sesuatu yang benar.

Inilah kata jitu bagai slogannya

"Mari kita membiasakan yang benar dan jangan membenarkan yang biasa" Tegas Tunggu Takandjanji dalam diskusi ringan itu. Kamis (18/08/2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun