Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah di Balik Penggiat Tepok Bulu

19 Maret 2018   16:43 Diperbarui: 19 Maret 2018   16:59 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu banyak cerita unik dan mengesankan dari setiap lawatan persahabatan bulu tangkis. Semenjak ku mengenal tepok bulu berbagai daerah pun telah kujelajahi dari kota sampai pelosok bahkan sampai ke provinsi sebelah.

Dari kisah salah masuk rumah sampai pada mobil yang kami tumpangi nyungsek di pinggir kali.

Cerita salah masuk rumah terjadi di kecamatan Bengo Bone.Setelah sekian lama berputar-putar mencari alamat rumah tempat santap malam pengurus pb setempat akhirnya teman pun menemukannya. Jadilah kami pasukan kelaparan berhamburan masuk setelah dipersilahkan.

Saat itu kami bersama dengan dua pejabat dari kecamataman yang hobby tepok bulu juga. Para teman-teman pun telah siap dengan piring dan sendok. Barisan antrean membentuk panjang dengan canda yang logat khas Tanete Riaja.

Pemilik rumah kemudian bertanya memastikan kami dari tanete. Benar kami dari tanete. Tak puas tampaknya pemilik rumah masih merasa ganjil. Tanete dari kabupaten Barru jawab kami kompak.

Maaf pak,tamu yang kami tunggu juga dari tanete tapi bukan barru tapi Bulukumba.Tampa dikomando dengan agak malu kami pun meletakkan piring-piring itu kembali.

Lain cerita dengan mobil nyungsek di pinggir kali ketika dini hari. Sang sopir tertidur sampai nyungsek menghantam pohon. Mobil pun ringsek.Seingatku kala itu sewaktu berangkat kami masih bercanda seputar pesawat-pesawat yang kecelakaan dan jatuh.Tak ada korban pada mobil nyungsek ini, namun semuanya pucat pasi. Sampai sekarang ada teman yang mulai trauma berpergian dalam lawatan persahabatan.Ini kisah lawatan sepulang dari Pammana Wajo.

Cerita lain ketika seorang teman dengan pedenya melorot celana panjangnya namun baru sadar kalau hanya mengenakan cd. Dia lupa memakai celana pendek bulu tangkisnya.Dengan terpaksa secepatnya ke toko yang masih buka membeli celana pendek.Itu di Soppeng.

Kalau di makassar ceritanya beda lagi. Kesalahan komunikasi terjadi.Kami sudah tiba di Makassar ketika para pemain lawan juga bersiap meluncur ke Barru dengan tujuan yang sama.

Masih banyak kisah lainnya namun ini yang sempat tertuang di benak. Tulisan ini jadi di Camba Maros dengan tujuan persahabatan tepok bulu juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun