Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi Kredit: Jalan Menuju Kesejahteraan

1 Juli 2017   16:39 Diperbarui: 30 Juli 2017   06:19 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Koperasi kredit adalah lembaga atau wadah menabung yang berbasiskan kepercayaan untuk meraih kesejahteraan secara bersama. Koperasi kredit pertama kali dikenal di Jerman, Falmerfield tahun 1984. Dipelopori oleh seorang wali kota yang bernama Frederich Wilhelm Raiffeisien. Waktu itu, Jerman dilanda hujan es sehingga para petani gagal tanam dan gagal panen. Orang-orang desa beramai-ramai melakukan turko (turun ke kota) untuk mencari pekerjaan agar bisa mendatangkan pendapatan ekonomi keluarga.

Tiba di kota, ternyata harapan itu sirna. Pekerjaan tidak segera didapat dan kota yang dituju masyarakat desa tersebut terjadi bencana kelaparan yang hebat. Wali kota Raiffesien, pusing tujuh keliling. Bagaimana menyelamat orang-orang atau warganya dari bencana kelaparan yang melanda. Ia berusaha mengumpulkan roti dari para pengusaha roti untuk dibagikan kepada warganya. Hari ini mereka dapat roti, besok lapar lagi. Para pengusaha juga mengalami keterbatasan untuk terus memberi makan warga melalui sang wali kota. 

Sang wali kota mulai putar otak. Mencari solusi tanpa mendatangkan masalah baru. Beliau menemukan satu cara dengan moto yang terus dijalankan secara konsisten oleh gerakan koperasi kredit atau credit union sedunia termasuk di Indonesia terutama di Ende-Flores-NTT. "Masalah orang miskin hanya bisa diatasi oleh orang miskin itu sendiri dalam kebersamaan".

Mereka membentuk koperasi kredit atau credit union dengan tiga prinsip. Modal hanya dikumpulkan oleh anggota, pinjaman diberikan hanya kepada anggota dan jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.

Siapa pernah menyangka bahwa ide itu berkembang sangat pesat bahkan menjalar ke seluruh penjuru dunia. Koperasi kredit hingga saat ini masih konsisten dengan filosofi dasar dengan panca pilar (hasil lokakarya nasional di Makasar, 17-22 Mei 2017). Panca pilar itu adalah pendidikan, swadaya, solidaritas, inovasi dan persatuan dalam keberagaman.  Panca pilar masih diperdebatkan. Namun kami di Ende mencoba untuk menerapakannya dengan kegiatan awal merumuskan panca pilar untuk didesiminasikan kepada gerakan terutama para tunas muda. 

Panca pilar pertama kali akan diperkenalkan pada pertemuan anak-anak insan kopdit dalam jenjang SD, SMP, SMU pada tanggal 02-05 Juli 2017 di Hotel Flores Mandiri. Rumusan itu belum sempurna namun kami mulai agar panca pilar terdesiminasikan secara teratur kepada generasi pelanjut.

Panca pilar yang menjadi tiang-tiang penopang kehidupan koperasi kredit yakni pendidikan, swadaya, solidaritas, inovasi dan persatuan dalam keberagaman.

Pendidikan

Pertumbuhan dan keberlanjutan kehidupan koperasi kredit sangat mengandalkan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama untuk membangun insan koperasi kredit sadar berkoperasi dan mampu berkoperasi kredit dalam mewujudkan kehidupan anggotanya yang sejahtera dan bermartabat.

Setiap orang untuk menjadi anggota koperasi kredit hanya melalui pintu pendidikan. Sebab pendidikan mempunyai tugas penting untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai koperasi kredit antara lain kemandirian, solidaritas, kerja sama, kejujuran, bekerja keras dan cerdas, tanggungjawab sosial dan saling percaya.  Koperasi kredit dimulai dari pendidikan, berkembang karena pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan.

Dengan demikian, melalui pendidikan yang terus-menerus, insan koperasi kredit juga dapat disadarkan untuk membangun diri dalam kebersamaan demi membentuk karakter sebagai insan kopdit mulai mengatur ekonomi keluarga secara bijaksana. Pendidikan membuat kita beralih dari pola hidup boros untuk hidup hemat dan mulai menabung dari penghematan uang jajan setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun