Semenjak januari, setelah terkonfirmasi tiga orang yang berada di bekasi posistif kasus Corona, indonesia mengalami perubahan yang sangat besar terhadap masyarakatnya.Â
Tidak sedikit masyarakat yang panik, dan ada juga masyarakat yang bersikap tenang, terhadap peristiwa itu. Sehingga dimasyarakat terbentuk dua kelompok, yaitu kelompok yang bersikap tenang, dan kelompok yang bersikap panik.Â
Seiring berkembangnya pandemi Corona yang terus mengalami peningkatan, baik itu yang positif, sembuh, dan meninggal, memunculkan berbagai aturan dari pemerintah guna memutus mata rantai penyebarannya.
Aturan -- aturan itu diantaranya, yaitu masyarakat diwajibkan menjaga jarak, dilarang berpergian, dan membentuk suatu kerumunan. Sehingga aktivitas ekonomi, seperti warung kopi, rumah makan, dan lainnya harus menutup warung mereka.Â
Berbagai upaya yang dilakukan pemrintah guna berperang melawan pandemi ini, sehingga hal itu harus mendapatkan dukungan dari masyarakat, untuk tetap mendengarkan apa yang dianjurkan oleh pemerintah. Tentu dalam hal ini pemerintah harus memastikan kebutuhan mayarakat terpenuhi selama masyarakatnya berdiam di rumah.
Akibat yang dimunculkan dari peristiwa ini diantaranya kehidupan masyarakat diruang-ruang publik menjadi terbatas, bahkan terhambat. Dengan realitas seperti itu apakah kehidupan sosial manusia pun menjadi lebih berjarak atau pun sebaliknya?
Dimasa pandemi seperti ini kehidupan manusia bisa saja berjarak menjadi lebih jauh diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Karena pada dasarnya dalam berinteraksi antar manusia yang satu dengan manusia yang lain tidaklah cukup hanya dengan menggunakan sosial media di era sekarang.Â
Interaksi langsung merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah kebudayaan dimasyarakat tertentu. Sehingga adanya pandemi ini masyarakat akan menjadi lebih berjarak.
Tetapi ada dampak positif bagi kebudayaan masyarakat tertentu, misalnya masyarakat perkotaan, yang aktivitas ekonomi, sosial, dan politiknya sangat tinggi.Â
Dengan adanya peristiwa ini masyarakat yang aktivitasnya padat, menjadi longgar, sehingga dapat dimamfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga inti di rumah, membantu aktivitas anak-anak di rumah, serta dapat berinteraksi lebih mendalam dengan keluarga-keluarga yang ada dirumah.