Mohon tunggu...
Laurensia Felise
Laurensia Felise Mohon Tunggu... -

penulis amatir yang belum pandai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mempertanyakan Pemimpin di Mata Rakyat

25 Februari 2015   04:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin adalah contoh bagi para rakyatnya.

Inilah deskripsi seorang pemimpin, termasuk seorang pemimpin negara. Baik presiden maupun perdana menteri adalah contoh - atau role model - bagi rakyatnya. Presiden seharusnya memberi contoh yang baik bagi masyarakatnya, bukan menjerumuskan rakyatnya ke arah jalan yang salah. Dan apabila seorang pemimpin melakukan sebuah tindakan yang salah, inilah yang berpengaruh sangat besar bagi citra negara serta rakyatnya sendiri. Dan inilah yang terjadi dalam kasus Tony Abbott.

Melihat berbagai pemberitaan yang menyeruak mengenai celotehan PM Australia Tony Abbott mengenai rayuannya, jelas sekali bahwa Tony Abbott mempermalukan dirinya sendiri serta merusak citra negaranya. Bagaimana tidak, ia mengungkit kejadian Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam tentang bantuan yang diberikan untuk rekonstruksi Aceh pasca tsunami yang membawa reaksi negatif bagi rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Aceh. Dan tidak tanggung-tanggung, dia menyebutkan dengan begitu jelas berapa jumlah sumbangan yang Australia berikan untuk Aceh. Inilah yang menyebabkan rakyat Aceh semakin sakit hati.

Tidak hanya Tony Abbott yang membuat sakit hati rakyat Indonesia, tetapi media Australia juga mengungkapkan hal yang sama menyakitkannya dengan perkataan Tony Abbott. Dilansir melalui situs merdeka.com, media cetak Herald Sun dalam kolom opininya menyebut Indonesia "tak tahu diri" karena mengabaikan bantuan USD 1 miliar untuk rekonstruksi Aceh. Lantas, apa hubungannya antara sumbangan bencana alam degan eksekusi mati terpidana narkotika? Ini sungguh-sungguh merupakan hal yang sangat tidak masuk akal. Lalu, apa dengan iming-iming rayuan kebaikan bisa melunakkan mental pemerintah kita?

Tindakan Tony Abbott merupakan sebuah contoh tindakan pemimpin yang tidak bijaksana dan terkesan begitu gegabah dalam "memilih kalimat yang pas". Ia terkesan merayu kepada Presiden Jokowi, bukan "bernegosiasi" pembelaan yang ditujukan bagi dua orang terpidana mati kasus Bali Nine. Apa yang sudah dilakukan Tony Abbott merupakan tindakan ceroboh yang berdampak cukup fatal bagi negaranya sendiri serta bagi harga dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun