Mohon tunggu...
Laurencia Livia
Laurencia Livia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas AtmaJaya Yogyakarta

Hai! Terimakasih sudah membaca!✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gaya Hidup Minimalis: Pelit atau "Sehat"?

10 Maret 2021   15:00 Diperbarui: 10 Maret 2021   15:05 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.lyfewithless.com

Berawal dari sebuah tugas dari mata kuliah Analisis sosial, dimana saya dan kelompok mencari sebuah komunitas sebagai suatu hal untuk diteliti. Saya menemukan banyak sekali komunitas yang ada di media sosial instagram, mulai dari komunitas keagamaan hingga komunitas kecil yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Saya dan kolompok saya setuju mengambil komunitas Lyfewithless. Berawal dari sekedar tugas kuliah dan berakhir hingga penerapan di kehidupan nyata. 

Lyfewithless adalah sebuah komunitas gaya hidup minimalis. Komunitas tersebut berdiri karena adanya keresahan yang dialami oleh Cynthia S Lestari selaku founder dari komunitas tersebut, dimana ia ingin memisahkan barang-barang yang tidak terpakai dan membuangnya. Dari situlah komunitas ini akhirnya terbentuk. Tujuan dari komunitas ini adalah belajar merasa cukup dengan apa yang dipunya dan belajar bagaimana kita dapat hidup dengan minimalis. 

Hidup minimalis? Pelit ah.

Siapa bilang hidup minimalis berarti kita pelit? Terkadang banyak orang mengartikan bahwa hidup minimalis berarti kita pelit terhadap diri kita sendiri karena membatasi apa yang kita inginkan. Iya memang, orang yang melihat dari sudut pandang negatif pasti berpikir bahwa hidup minimalis berarti pelit. Padahal jika kita menggunakan sudut pandang positivity, hidup minimalis tidak berarti kita pelit. Justru, dengan menerapkan gaya hidup minimalis, kita akan bisa belajar banyak hal dan nilai-nilai yang sebelumnya tidak kita ketahui ataupun dapatkan. Contohnya seperti kita akan lebih bisa me manage segala aspek dalam kehidupan kita, berpikir lebih rasional, dan pendirian kita tidak akan goyah dengan mudah. 

Komunitas Lyfewithless menjadi wadah bagi  orang-orang yang ingin belajar menerapkan gaya hidup minimalis. Tidak hanya dalam suatu aspek tertentu di kehidupan kita, melainkan semua aspek kehidupan kita dari yang terkecil yaitu cara berpikir kita hingga hal-hal besar yang menyangkut kehidupan kita. Tidak hanya tentang barang, tetapi juga cara berpikir. 

Contoh yang kita lakukan sehari-hari adalah mengumpulkan barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan tetapi tidak juga dibuang karena barang tersebut lucu dan bagus, seperti kardus dari sebuah produk skincare yang dibeli. Saya tergolong ke dalam salah satu yang seperti itu; tidak membuang karena lucu atau bagus. Padahal kardus tersebut tidak saya butuhkan, tetapi otak saya berkata 'ah siapa tau nanti butuh' yang membuat saya semakin tidak membuang kardus tersebut. Saya menyadari bahwa dengan demikian, ruangan saya tidak akan bisa rapi dan bersih karena banyak barang-barang yang tidak berguna menumpuk di ruangan saya. 

Sejak mengetahui tentang komunitas Lyfewithless ini, saya mulai berpikir mengenai gaya hidup minimalis, dimulai dari membuang barang-barang yang tidak saya butuhkan atau tidak terpakai. Tidak hanya itu, hashtag #pakaisampaihabis menyadarkan saya bahwa saya cukup sering membeli skincare padahal saya masih memilikinya. Dan menurut saya, hashtag tersebut menjadi sebuah tamparan bagi saya untuk tidak membuang uang dengan membeli barang-barang yang sebenarnya belum tentu saya butuhkan. Dari Lyfewithless juga saya belajar untuk selalu berpikir dengan rasional sebelum bertindak sesuatu khususnya dalam membeli barang serta saya belajar me manage keuangan agar tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan. 

Menurut saya sendiri, menerapkan gaya hidup minimalis bukan berarti kita pelit, tetapi justru gaya hidup minimalis membuat kita 'sehat'. Sehat yang dimaksudkan adalah hidup kita akan lebih tertata, teratur, dan bermakna baik secara tingkah laku maupun pola pikir. Yuk coba #BelajarJadiMinimalis biar kamu ngerasain sendiri betapa 'sehat'nya jadi si minimalis! Salam sehat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun