Mohon tunggu...
Laurencia Eprina Dian
Laurencia Eprina Dian Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa yang senang belajar hal baru

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mojok.co, Media Online dengan Jurnalisme Satire

25 Oktober 2020   10:47 Diperbarui: 25 Oktober 2020   11:07 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang sudah pernah mendengar istilah jurnalisme satire? Kalau belum, Anda beruntung karena pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai jurnalisme satire dalam media online Mojok.co. 

Kita akan melihat bagaimana Mojok.co mengemas artikel-artikelnya dengan gaya bahasa satire, yang ternyata ditujukan untuk merepresentasikan wacana publik yang mengundang penilaian kritis. 

Apa Itu Jurnalisme Satire?

Seperti yang kita tahu, jurnalisme dikenal sebagai ideologi yang dimiliki oleh lembaga penyebaran informasi yang berorientasi pada kegunaan informasi. Jurnalisme juga dipahami sebagai bentuk pematuhan terhadap kode etik jurnalistik yang ditandai dengan adanya 11 Pasal. 

Sedangkan satire menurut KBBI merupakan penggunaan gaya bahasa dalam ilmu sastra yang digunakan untuk mengekspresikan sindiran atas suatu peristiwa. Sehingga jurnalisme satire merupakan jurnalisme yang memuat kepentingan hiburan dengan diksi yang cenderung menyindir ideologi lain (Utomo, 2015, h. 16). 

Menurut Badudu (dalam Yulianti dan Humeira, 2019, h. 14) dalam praktik jurnalisme, bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan fakta untuk mengungkap kebenaran. Hadirnya penggunaan bahasa satire dalam tulisan bergenre komedi biasanya berupa sindiran, sarkasme, ironi, atau parodi. 

Maka dari itu, ketika jurnalisme disandingkan dengan komedi, terdapat paradoks antara fungsi jurnalisme yaitu menyampaikan fakta dengan jelas, serta fungsi komedi untuk menghibur dengan permainan gaya bahasa sarat sarkasme. 

Satire menjadi sebuah praktik yang berfungsi untuk menentang kebijakan, praktik, atau institusi sosial politik. Tujuan dari jurnalisme satire ialah mempertanyakan logika yang secara bersamaan mempertanyakan para politisi maupun otoritas tertentu. 

Supaya penggunaan bahasa satire dalam jurnalisme dapat berjalan dengan efektif, audiens harus akrab dengan konteks dan kritik pesan satire yang ingin disampaikan oleh penulis (Peifer dan Lee, 2019, h. 4). Satire berfungsi sebagai humor sekaligus kritik dalam waktu yang bersamaan. Dalam konteks ini, humor sekaligus kritik membuka ruang diskusi bagi kelas menengah yang disasar (Freedman, 2009).

Mojok.co Sebagai Media Online Satire

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun