Mohon tunggu...
Laurencia Eprina Dian
Laurencia Eprina Dian Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa yang senang belajar hal baru

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

"Wedding Agreement", Lika-liku Pernikahan Berawal dari Perjodohan

16 September 2020   15:22 Diperbarui: 16 September 2020   15:25 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: Tribunnews
source: Tribunnews

Di sela keharmonisan di antara Bian dan Tari, permasalahan pun muncul dari Sarah. Tari salah paham mengenai perjumpaan Bian dengan Sarah. Maksud dari pertemuan mereka berdua adalah mempertegas berakhirnya hubungan antara Bian dan Sarah.

source: dok. pribadi
source: dok. pribadi

Tari berusaha menjauh dari Bian dan ingin mengajukan gugatan cerai. Perasaan Bian yang semakin kuat pada Tari membuat dia berusaha mempertahankan pernikahan mereka.

Stasiun MRT seakan menjadi saksi bagi bertemunya cinta mereka berdua. Bian dan Tari akhirnya bisa menjadi pasangan yang bahagia walaupun awalnya berasal dari perjanjian pernikahan.

"love is a sensation, but marriage is a decision. When a couple says "I do," both parties agree to a social contract" (Coztanzo, 2014, h. 134),

Melalui lika-liku pernikahan Bian dan Tari, kita bisa melihat bahwa tidak semua pernikahan itu selalu bahagia. Akan ada tantangan dan permasalahan di setiap perjalanannya. Namun bagaimana pasangan itu bisa mempertahankan apa yang sudah dijanjikan.

Kutipan di atas menggambarkan bahwa sesungguhnya pernikahan bukan lagi sebuah sensasi, melainkan keputusan yang harus dipertanggungjawabkan. Hal tersebut juga berkaitan dengan perjalanan rumah tangga yang tak melulu mulus. Apapun permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri, sudah menjadi konsekuensi sebuah pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun