Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etinis tertentu. Humanisme itu sendiri sebenarnya lebih menitikberatkan pada perikemanusiaan manusia. Sehingga dalam hal ini humanisme lebih tidak percaya pada unsur keaagamaan atau bahasa kasarnya humanisme ini tidak percaya akan adanya Tuhan yang mengatur jalannya alam semesta ini. Humanisme ini memahami bahwa semua yang telah terjadi dan bahkan yang akan terjadi itu semua ada pada pengedalian manusia itu sendiri. Percaya bahwa semua yang boleh terjadi ini atas dasar kehendak manusia. Sebenarnya humanisme itu sendir tidak mengaju pada hal-hal yang jahat atau negatif, humanisme juga mengajarkan hal-hal yang baik ataupun positif seperti ilmu agama yang kita pelajari selama ini. Akan tetapi yang menjadi pembeda disini adalah istilah humanisme itu lebih mengacu pada kekuasaan manusia sedangkan keagamaan yang selama ini kita pelajari lebih mengacu pada ketuhanan.
Lantas apa sebenarnya humanisme ini baik? Tentu tidak, karna humanisme itu sendiri hanya berpola pikir pada kekuasaan manusia, kemampuan manusia dalam menerjemahkan semua hal yang terjadi dalam kehidupan tanpa ada kepastian yang pasti. Humansime ini bisa disama artikan sebagai suatu paham yang hanya dapat mengkritik atau memberikan pertanyaan mengenai sesuatu hal yang sudah diyakini sebagai suatu kepercayaan. Sehingga sudah dapat ditarik kesimpulan bahwa paham humanisme itu sendiri bisa dikategorikan sesat. Jika dilihat dari segi arti dan tujuan adanya istilah ini. Tapi kembali lagi kepada kita sebagai umat yang beragam dan percya akan adanya Tuhan. Kita harus tetap yakin dan selalu percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi ini, bukanlah suatu kebetulan. Semua ini telah ada yang mengaturnya suadah ada yang memegangn kendali kehidupan. Tinggal bagaiman kita sendiri yang bijak dalam menarik kesimpulan dan percaya akan sesuatu hal. Jangan sampai dengan istilah ini membuat kita justru menjadi manusia yang lupa diri, yang beranggapan bahwa semua yang terjadi ini karena kehebatan manusia.