Mohon tunggu...
Lativani Rahmania
Lativani Rahmania Mohon Tunggu... Human Resources - 085791601345 (chat only)

الكتابة للمعرفة

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah Baru Bimbingan Konseling di Era Postmodern

19 September 2018   13:52 Diperbarui: 19 September 2018   14:09 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada era postmodern seperti ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Setiap orang dapat dengan mudah berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi kapan pun dan dimana pun ia kehendaki. Situasi itulah yang mendorong seseorang untuk terus berpikir, meningkatkan kemampuan, memperluas pengetahuan dan memperkaya wawasan.

Namun disisi lain, tidak sedikit pula seseorang yang semakin frustasi, resah, putus asa, dan pesimis karena ketidakmampuannya menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi. Untuk mengatasi permasalahan kompleks ini, maka perlu dilakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Terutama pada ruang lingkup sekolah. Kenapa harus sekolah? 

Karena tekanan sistem sekolah  berorientasi pada pengembangan otak kiri (penguasaan iptek) dan cenderung lemah dalam pengembangan fungsi humanistik, intuisi, imajinasi,  seni, agama dan kreativitas.

Akibatnya mereka menjadi tertekan, tidak punya pilihan lain kecuali belajar dan menghafal. Tentu ini memicu hilangnya daya imajinasi, intuisi dan kreativitas pada anak didik yang berimbas pada berkurangnya motivasi dalam mengikuti setiap perkembangan iptek yang ada. Justru sebaliknya yang muncul adalah gejala-gejala seperti malas, membolos, pertengkaran, dan lain-lain.

Beberapa diantara kita mungkin masih ada yang mengira bahwa guru BK adalah sosok yang identik dengan sifat galak dan bertugas menangani pelanggaran dengan memberi poin dan hukuman. 

Benarkah demikian ? Jawabannya tentu tidak

Pada hakikatnya, bimbingan dalam ranah pendidikan berarti proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik, baik perorangan maupun kelompok secara berkesinambungan agar mereka dapat mengenal, memahami, mengoptimalkan, dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya serta lingkungan disekitarnya, selain itu juga bertujuan agar anak didik dapat menentukan tujuan dan  rencana hidupnya secara rinci beserta langkah-langkah untuk sampai pada tujuan tersebut, sehingga mereka bisa menjadi sosok yang produktif dan bermanfaat bagi semuanya.

Adapun konseling berarti suatu upaya membantu anak didik mengatasi masalah dan mengambil keputusan penting melalui proses interaksi antara konselor dan konseli (klien). Interaksi ini melibatkan semua unsur kepribadian dari kedua belah pihak yang meliputi pikiran, perasaan, pengalaman, kebutuhan, harapan, dan lain-lain.

Hal ini dilakukan berdasarkan kesadaran konseli bahwa dirinya tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri, dan percaya bahwa konselor bisa membantu menyelesaikan masalahnya.

Dalam proses konseling, kedua belah pihak haruslah menunjukkan kepribadian yang asli dan terbuka tanpa ada suatu hal yang ditutupi. Hal ini sangat mungkin dilakukan karena konseling dilaksanakan secara pribadi dan rahasia.

Berdasarkan batasan-batasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa antara bimbingan dan konseling terdapat hubungan yang sangat erat, keduanya sama sama mempunyai tujuan untuk membantu mengentaskan anak didik dari masalahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun