Berbeda dengan Facebook dan Twitter dimana tone of voice yang digunakan lebih santai, unik, dan terkadang menggunakan bahasa-bahasa gaul/kekinian. Kalau di LinkedIn, tone of voice yang digunakan lebih profesional dan formal. Dilansir dari Foundation Inc lebih dari setengah miliar profesional di seluruh dunia berkumpul di LinkedIn. Namun, bukan berarti konten yang disajikan justru jadi membosankan dan kaku. Konten harus tetap menarik dan informatif supaya audiens tertarik, karena 59,9% pengguna LinkedIn adalah generasi millenials kisaran usia antara 25-34 tahun
Penulis : Aqida Widya Kusmutiarani
Editor : Samantha Yohana BlessyaÂ