Mohon tunggu...
Latifah Ukmul fauzi
Latifah Ukmul fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, perkenalkan nama saya latifah ukmul fauzi. Biasa dipanggil uji. Saat ini berusia 18 tahun. Merupakan anak ketiga. Memiliki hobi membaca novel, wattpad and komik. Memiliki seekor anabul yang comel and lucu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BBM Naik Harga Rakyat Sengsara

13 September 2022   01:57 Diperbarui: 13 September 2022   02:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini Pemerintah akhirnya mengambil keputusan  untuk menepati penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan  non subsidi. Harga BBM secara resmi mengalami kenaikan . dikutip dari sumber Kompas TV , Menteri ESDM Arifin Tasrif , Hari ini tanggal tiga September 2022 pukul 13.30 WIB pemerintah menetapkan buat penyesuaian harga BBM subsidi,diantaranya: 

-Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 ribu per liter. 

-Subsidi solar  berawal Rplima.150 per liters kini menjadi Rp 6.800 per liter. 

-Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Hal ini sangat berdampak bagi masyarakat kecil terkait naiknya harga bahan bakar minyak. Otomatis hal ini akan memicu naiknya harga bahan pokok . lantas, bagaimana tanggapan pemerintah terkait hal ini? Sudah adakah solusi bagi permasalahan ini?

Pemerintah nyatakan salah satu penyebab kenaikan bahan bakar/bbm subsidi ini karna salahnya sasaran pengguna bahan bakar subsidi, seharusnya bbm subsidi ini dinikmati oleh masyarakat menengah kebawah, akan tetapi bbm subsidi ini malah digunakan oleh masyarakat menengah keatas. Hal ini tentu membuat Beberapa orang berpendapat bahwa hal ini hanyalah retorika belaka pemerintah saja. Dan Terlebih, masyarakat harus bertahan di tengah terpaan badai pandemi Covid-19 .

Seharusnya ini bukanlah waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM subsidi. Keputusan ini sama sekali  tidak menguntungkan rakyat dikarenakan memicu terjadinya  inflasi secara signifikan dan tidak disamakan dengan kesempatan kerja.

Ditambah lagi kutipan dari beberapa sumber lainnya, pendapatan perkapita masyarakat Indonesia hanyalah 62,2 juta per tahun Kalau boleh kita membandingkan pendapan perkapita dengan Negara tetangga seperti Malaysia dengan pendapatan perkapita 155 juta pertahun.  Yang menarik adalah harga pertalite di Indonesia Rp.10.000 dan Pertamax Rp.14.500 sedangkan di Malaysia harga Pertamax hanya 6.600 dan harga dari pada Pertamax Turbo Rp.13.284 sedangkan untuk Solar atau Diesel Indonesia Rp.6.800 dan di Malaysia itu sebesar 6.600.Dapat kita lihat Pendapatan Perkapita masyarakat Indonesia lebih rendah dari Pendapatan Perkapita Masyarakat Malaysia tetapi konsumsi BMM di bebankan kepada masyarakat Indonesia sangat tinggi.Boleh saja di naikkan harga BBM, tetapi juga harus menaikkan dulu pendapatan perkapita masyarakat indonesia minimal 200jt/tahun.Kita bisa melihat kinerja pemerintah saat ini,kalau pendapatan perkapitanya belum naik di bebankan kepada masyarakat menurut saya tidak tepat,tidak patut dan tidak pantas.

Jika APBN Indonesia yang sudah membengkak di jadikan alasan untuk kenaikan BBM,Justru pemerintahlah yang banyak membuat kebijakan-kebijakan yang justru membuat semakin membengkaknya anggaran APBN dengan menguntungkan Oknum-oknum tertentu yang mereka duduk sebagai wakil-wakil rakyat.

Contohnya, dana pensiunan yang di berikan kepada anggota DPR yang akan di tanggung oleh Negara seumur hidup,walaupun hanya menjabat 1 periode.Ini adalah sebuah contoh beban APBN yang di buat oleh Pemerintah sendiri. Dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan yang di buat pemerintah yang nantinya akan membebankan APBN Negara kita sendiri.

Jadi, alangkah baiknya jika pemerintahan Indonesia membuat sebuah kebijakan untuk masyarakat agar terjamin Lapangan Pekerjaan yang nantinya akan membuat pendapatan perkapita masyarakat bisa menjadi naik , tidak masalah jika BMM dinaikkan. Sekarang bagaimana ? BBM naik pendapatan tidak kunjung naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun