Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ingin Menjodohkan Orang Lain? Lakukan Saja

19 April 2017   06:29 Diperbarui: 19 April 2017   15:45 5425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu kecil, saya sering melihat Mama menjodohkan teman-teman kantornya. Ada yang berhasil sampai ke jenjang pernikahan, ada pula yang tidak. Saya senang sekali melihatnya. Bahkan saya akrab dengan pasangan-pasangan yang berhasil Mama jodohkan. Mereka baik dan perhatian pada saya.

Barulah tahun lalu Mama menceritakan alasannya suka menjodohkan orang lain. Simple saja, katanya agar anak Mama dimudahkan jodohnya. Saya hanya terdiam. Justru saya sudah tidak peduli dengan jodoh dan pendamping hidup bagi diri saya sendiri. Meski telah saya temukan sosok belahan jiwa dan keluarga saya bisa menerima, bahkan mendukung  siapa yang saya cintai, namun jika dilihat secara realistis tak ada lagi harapan bagi saya dan belahan jiwa untuk bersama. Kecuali Tuhan memiliki skenario lain atas diri saya.

Sebaliknya, secara sembunyi-sembunyi saya senang mencoba menjodohkan orang lain. Terlepas dari berhasil atau tidak, saya senang melihat orang lain bahagia. Terlebih orang-orang terdekat yang saya sayangi. Kebahagiaan mereka jauh lebih penting dari kebahagiaan saya. Lagi pula, bukankah Tuhan akan senang melihat bertambahnya cinta di dunia?

Bahagia rasanya melihat orang-orang yang semula sendirian kini mempunyai pasangan. Mereka tak lagi kesepian. Semangat hidup, belajar, dan beraktivitas pun meningkat dengan hadirnya pasangan yang dicintai. Cinta membuat segalanya lebih hidup. Itulah daya magis kekuatan cinta.

Di zaman serba modern dan serba instan seperti sekarang, orang menjadi lebih individualis. Tingkat ego mereka semakin tinggi. Jangankan mencarikan pasangan untuk orang lain, menemukan pasangan untuk diri sendiri saja tidak bisa. Bahkan timbul persaingan untuk segera mendapat pasangan. Status single seolah menjadi aib yang memalukan.

Apakah kita akan terus-menerus begitu? Sibuk mencari cinta untuk diri sendiri tanpa memikirkan orang lain? Bagi kita yang masih peduli pada orang lain, tak ada salahnya mencarikan pasangan untuk mereka. Menciptakan kebahagiaan di hati mereka. Orang lain tak perlu tahu bahwa kitalah yang menjodohkan mereka. Namun, Tuhan yang lebih tahu.

Mencarikan pasangan untuk orang lain menjadikan diri kita terhindar dari sifat egois. Kita tidak hanya fokus pada kebahagiaan kita sendiri. Rasa empati akan tumbuh pada orang-orang yang masih sendiri, kesepian, kekurangan perhatian dan kasih sayang. Saat itulah kita tergerak mencarikan teman hidup untuk mereka.

Ketika kita ingin menjodohkan orang lain, lakukan dengan hati-hati. Perlu pertimbangan matang untuk melakukannya. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Pastikan dia siap membuka hati

Entah kita bertindak di belakang layar atau terang-terangan untuk menjodohkan orang lain, pastikan dia telah siap membuka hati. Lakukan pada waktu yang tepat. Jangan menjodohkan orang lain saat dia baru putus cinta, diselingkuhi, ditinggal menikah, atau dikecewakan. Orang yang mengalami luka batin akibat kekecewaan cinta cenderung menutup hati dan lebih protektif pada dirinya sendiri. Mereka enggan memulai suatu hubungan karena trauma. Takut kekecewaan yang sama terulang kembali.

2. Pertimbangkan kecocokan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun