Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sayang, Ayah Ingin Dikremasi

1 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   06:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anak Ayah tampan sekali. Kenapa pakai jas? Bukannya pakai seragam?" Ayah Calvin bertanya seraya memajukan tubuh. Ia lalu merapikan kerah jas putranya.

"Seragamnya ganti, Ayah. Murid-murid disuruh pakai jas." Jose mengarang alibi.

Rambut Jose berantakan. Tanpa diduga, Ayah Calvin menyisir rambut Jose. Persis seperti yang dilakukannya belasan tahun lalu. Pelan-pelan disisirinya rambut tebal itu. Sambil menyisir rambut anak semata wayangnya, Ayah Calvin berkata lembut.

"Sayangku, Ayah ingin dikremasi."

Jose terkesiap. Lehernya sakit. Ia tertunduk menatap karpet. Mendadak kamarnya dicekam rasa dingin, walau AC telah disetel pada angka 23.

"K-kenapa, Ayah? Kenapa Ayah ingin dikremasi?" Jose bergumam lirih, kedua tangannya saling remas.

"Biar anak Ayah tidak perlu repot mengurus kuburan ayahnya."

Siapakah yang akan menegarkan hatinya? Seketika Jose ingin marah, ingin melukai wajah tenang itu. Pemilik wajah tenang yang kini menyisir rambutnya. Ada dua hal yang paling ditakuti Jose. Bukan bangkrut, bukunya tak laku, atau tak lagi dapat undangan jadi pembicara di seminar toleransi. Dua hal itu tak lain tak bukan adalah kehilangan Ayah Calvin dan melihat sang ayah dikremasi. Kedua hal itu benar-benar akan menghancurkan ha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun