Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah Special Part] Bukan Papa yang Hebat

5 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 5 Desember 2019   06:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum aku bila terjadi

Aku tak mudah untuk mencintai

Aku tak mudah mengaku kucinta

Aku tak mudah mengatakan

Aku jatuh cinta

Adica menggenggam erat tangan saudara kembarnya. Sosok pemimpin perusahaan yang lekat dengan citra penuh wibawa itu menitikkan air mata. Percayalah, hanya sakitnya Calvin yang bisa membuat Adica sehancur itu.

"Bangunlah, Calvin. Aku dan Silvi tak bisa hidup tanpamu. Kamu harus melihat kamar anak kita. Kamar Silvi berantakan. Silvi sering telat makan. Tak ada yang membuatkannya kue dan bento yang cantik. Bangunlah, Calvin. Aku bukan Papa yang hebat untuk Silvi." Adica meracau, mengguncang-guncang tangan Calvin yang terbalut infus.

Sungguh, kali ini Adica mengakui kebodohannya. Ia tak sepiawai Calvin dalam mengurus anak perempuan. Bukan hanya Adica, Silvi ikut berantakan karena sakitnya sang ayah.

"Calvin Wan, bangun! Kamu baru boleh mati kalau aku dan Silvi sudah mati! Kami masih butuh kamu!"

Senandungku hanya untuk cinta

Tirakatku hanya untuk engkau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun