Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah Special Part] "Forget, an Excess of Phlegm"

4 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 4 Desember 2019   06:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay.com/activedia

Tubuhku merosot di balik pintu. Wajahku terbenam di lutut. Papa jahat. Apa salahnya kalau aku ingin tidur bersamanya? Selalu saja Papa beralasan sedang sibuk. Kapankah Papa punya waktu luang sebanyak Ayah?

Sepasang tangan hangat menggendongku lembut. Dari balik kabut air mata, aku mengenali kilatan jas hitam Ayah. Ayah membawaku ke kamarnya.

Aku ditidurkan Ayah di ranjang king sizenya, menghadap kanan sebelah tembok. Ia menyalakan AC dan menyelimutiku. Bukankah Ayah sedang sakit? Demi aku, Ayah menggunakan pendingin udara di kamarnya.

"Selamat tidur, Sayangku." Ayah berbisik lembut, mencium keningku.

**   

Hari ini dadaku bergetar

terguncang memilu dan mengerang

ku yakin ku tak salah

karna hatiku tak pernah dan takkan berdusta

cinta cinta cinta

Pukul dua pagi, aku terbangun. Tanganku merasakan genggaman lembut tangan Ayah. Rupanya semalaman aku dan Ayah terlelap sambil berpegangan tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun