Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] "Papa is Back"

21 November 2019   06:00 Diperbarui: 21 November 2019   06:01 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, kali ini Calvin tak mendengar komplain anaknya. Tergesa ia menuju kamar.

Calvin batuk. Dahak keluar bersama dahak. Ia batuk beberapa kali lagi sebelum tenggorokannya sedikit lega.

Tubuh setinggi 175 senti itu merebah di ranjang. Calvin menatap langit-langit, memikirkan sesuatu. Ia tak boleh tinggal diam. Adica tidak bisa terus-terusan mendaimkan Silvi.

Bayangan buruk berkelebat di benaknya. Bagaimana bila kelak ia meninggal? Bagaimana bila Adica masih marah pada Silvi ketika waktunya telah tiba? Ini tak bisa dibiarkan.

Pukul sepuluh pagi, Calvin turun dari kamar. Jas Hugo Boss membalut lekuk tubuhnya. Dia menyuruh supirnya menyiapkan mobil.

"Antar saya ke kantor," instruksinya.

Supir berkemeja hitam itu mengangguk tanpa kata. Mobil meluncur ke pusat kota.

Gedung pencakar langit berlantai dua puluh itu telah lama tak didatanginya. Mobil Calvin memasuki area parkir khusus direksi. Begitu menjejakkan kaki di lobi kantor, sepasukan karyawan menyambutnya penuh hormat. Mereka bergantian menyalaminya.

"Komisaris utama datang." lapor seorang karyawan berseragam merah pada temannya yang baru datang.

Karyawan yang baru datang itu menjabat tangan Calvin. Calvin menyambut ramah semua karyawannya, lalu bertanya.

"Adica ada di kantor?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun