Calvin bangkit duduk. Meraih tissue, lalu menyedot hidungnya. Dia menunduk menatap wajah Silvi.
"Tidak perlu bercerita banyak tentang diri sendiri. Orang yang mencintaimu tidak butuh itu. Orang yang membencimu tidak akan percaya."
"Tapi, aku kan anak Ayah. Aku berhak tahu."
Andai saja demam tak menyerangnya, sudah sejak tadi Calvin merengkuh Silvi. Jangan sampai anaknya ikutan sakit. Sambil berbaring lagi di tempat tidurnya, Calvin berkata.
"Biarkan orang lain tahu eberhasilan kita tanpa perlu kita ceritakan."