Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Bintang Jatuh

19 November 2019   06:00 Diperbarui: 19 November 2019   06:04 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Silvi cemberut. Namun, ia tak memaksa. Ayahnya memang lonewulf. Medsosnya saja tak terisi foto pribadi. Teman Calvin sangat sedikit, beda dengan Adica yang luas lingkup pergaulannya.

Mereka bertahan lebih lama di bukit. Calvin memberi tahu Silvi tentang prakiraan BMKG mengenai adanya bintang jatuh. Silvi senang campur antusias. Kelelahannya menguap sirna.

Sambil menunggu bintang jatuh, Calvin dan Silvi berpelukan. Hawa dinggin menggelitik tubuh mereka. Silvi bernyanyi lembut mengusir dingin.

Ku tak percaya kau ada di sini

Menemaniku di saat dia pergi

Sungguh bahagia kau ada di sini

Menghapus semua sakit yang kurasa

Mungkinkah kau merasakan

Semua yang ku pasrahkan

Kenanglah kasih.

Ku suka dirinya, mungkin aku sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun