Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Berat Meninggalkanmu Sendiri

18 November 2019   06:00 Diperbarui: 18 November 2019   06:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubuka buku mungil berisi rundown acara. "Jam dua belas siang dan jam setengah enam sore, Ayah."

"Ok. Nanti Ayah telpon ya."

Aku membalas ucapannya dengan senyum manis. Entah mengapa, aku tidak sabar menunggu jam-jam itu tiba.

Sepersekian detik Ayah masih berdiri di depanku. Rupanya kami sama-sama berat untuk berpisah. Ayah mencium keningku hangat.

"Good luck, Dear." bisiknya.

Peserta LKO yang mulai berdatangan menatap kami iri. Di antara mereka, akulah peserta LKO yang paling mesra bersama orang tua. Belum lagi, Ayahku sangat tampan. Pantas saja mereka ingin merebut posisiku.

Aku membalikkan badan. Langkahku berat memasuki gerbang. Kumantapkan hati, kusiapkan mental. Ini pilihanku, dan tinggal selangkah lagi aku bisa mengenakan lencana OSIS keemasan di dadaku.

Kujumpai Frater Gabriel. Sejuk perasaanku melihat senyuman ramahnya.

"Frater, makasih ya e-mailnya." tukasku.

Sebelah alis Frater Gabriel terangkat. "E-mail?"

"Iya. Semua e-mail yang Frater balas ke akun saya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun