Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Berat Meninggalkanmu Sendiri

18 November 2019   06:00 Diperbarui: 18 November 2019   06:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**    

-Fragmen si kembar

Kegelisahan menyerbu, menjajah hati yang membiru karena sepi. Calvin tak tahan berdiam diri terus di rumah. Berbaring selama berjam-jam di tempat tidur justru membuatnya tambah sakit. Diremasnya gumpalan tissue penuh darah, dan benda-benda putih itu berakhir di tempat sampah.

Calvin meluncur ke sekolah Silvi. Ia sampai menjelang Maghrib. Gerbang sekolah nyaris ditutup. Pria berjas hitam itu berpapasan dengan Frater Gabriel.

"Anda...Ayahnya Silvi, kan?" tebaknya.

Ingatan Frater Gabriel masih belum berkarat. Calvin menganggukkan kepala. Dia minta izin dipersilakan masuk.

"Maaf, LKO hanya untuk siswa calon pengurus OSIS." Frater Gabriel menolak halus.

"Iya, saya tahu. Saya takkan mengganggu. Izinkan saya menemani Frater."

"Menemani saya? Saya tak perlu ditemani..."

Calvin berkeras. Ia melepas jasnya, memperlihatkan kemeja putih polos. Dikenakannya apron putih, kacamata hitam, dan topi. Tak ada yang tahu kalau itu dirinya.

"Anda wali murid paling ngotot yang pernah saya jumpai." komentar Frater Gabriel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun