Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Papa dan Ayah] Komitmen 95 Persen

15 November 2019   06:00 Diperbarui: 15 November 2019   06:07 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: happyfathersday.net

Gurat kecewa terpahat di wajah Silvi. Ia melepaskan tarikan bajunya. Percayalah, ini di luar konteks dewasa dan tidak dewasa, atau manja dan mandiri. Silvi butuh support dari orang tua yang disukainya.

Iba hati Calvin melihat perubahan raut wajah Silvi. Diberinya Adica tatapan mencela.

"Batalkan saja perjalanan ke Singapore. Suruh sekretarismu ganti jadwal." usul Calvin.

Adica tertawa hambar. "Oh tidak semudah itu, kakak kembarku tersayang. Mr. Robert Wang bakal membatalkan kerjasama dengan perusahaan kita. Dia hanya punya waktu minggu depan."

Calvin bersiap meluncurkan argumen. Namun, rasa sakit di dadanya memanipulasi. Sakit ini menyerang saat perdebatan terjadi.

"Adica, batalkanlah. Demi Silvi...uhuk."

Demi mendengar kembarannya terbatuk, Adica menengadah. Silvi ikut berpaling. Susah payah Calvin menahan diri untuk tidak mencengkeram dada di depan Silvi.

"Tolong pikirkanlah. Aku ke kamar dulu. Good night."

Adica menatap nanar punggung kakak kembarnya yang melenyap ditelan tangga pualam. Pastilah Calvin kesakitan lagi. Hanya saja, dia tak ingin Silvi mencium kesakitannya.

"Pa, Ayah kenapa ya? Kok Ayah batuk sambil nahan sakit gitu?" celetuk Silvi.

"Ah, palingan sakit biasa. Ayahmu kan gampang kena batuk. Kalau batuk, lama sembuhnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun