Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Jam Dinding Tertawa

13 November 2019   06:00 Diperbarui: 13 November 2019   06:02 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malu, malu, malu! Jam dinding tertawa. Ia menertawakanku. Papa, Ayah, help me!

Kulipat kembali sajadahku. Kulepas hijab putih. Rambut panjangku berkibar bebas, menyentuh lembut punggungku. Aku berjalan gontai meninggalkan ruangan.

"Lho, udah selesai shalatnya? Cepet banget." tukas Frater Gabriel heran. Ternyata dia menungguiku di depan ruang guru.

"Maaf, Frater. Saya lupa Hari ini saya berhalangan..." balasku dengan wajah merah padam.

Kulihat Frater Gabriel tersenyum simpul. Apakah dia ingin menertawakanku? Tidak, Frater baik hati itu tidak akan tertawa.

"Wajar. Otak kita kan milik Tuhan. Lupa dan ingat di luar kontrol kita."

Hatiku sedikit tenang. Aku pamit padanya, lalu berjalan ke cafetaria sekolah.

Di sana, Catharina telah menanti. Semangkuk mie ayam mengepul di hadapannya. Perutku lapar. Kupesan semangkuk bakso, tiga potong pisang goreng keju, lima potong risoles, dan empat potong kroket. Hari ini aku dan Catharina janjian untuk tidak makan dari katering sekolah.

"Buset, kamu laper apa kesurupan?" kritik Catharina melihat pesananku.

"Biarin. Aku stress. Jadinya, mau makan banyak." dalihku.

Catharina mendongak, menyeruput jus mangganya. "Stress kenapa? Tadi kan udah shalat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun